Rabu 07 Jun 2023 16:45 WIB

Upaya Newlab Hindari Overklaim Produk Skincare

Face serum Brightlogy berbeda dari produk lain karena mengandung hexylresolcinol.

Penggunaan skincare dalam bentuk face serum.
Foto: dokpri
Penggunaan skincare dalam bentuk face serum.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Beberapa waktu lalu, industri kecantikan lokal sempat dihebohkan ketika seorang dokter membuat video Youtube tentang produk skincare yang meskipun sudah teregistrasi BPOM namun melakukan overklaim.  Dari sana dapat dipetik pelajaran, bahwa sebagai konsumen masyarakat harusnya lebih kritis terhadap bahan produk kecantikan yang mereka gunakan di kulit. 

Melihat fenomena ini, founder produk personal care Newlab, Meliani Muljoredjo, berpendapat dilihat dari sisi marketing hal itu dilakukan karena pemilik brand ingin produknya dinilai bagus di mata masyarakat. Sehingga ada yang menggunakan klaim dramatis, padahal hasilnya tidak seefektif yang diakui. 

"Di Newlab, kami menghindari hal semacam ini. Semua klaim yang kami lakukan, sudah melewati riset panjang, data kedibel dan proses uji klinis," ujar Meliani, Rabu (7/6/2023).

Ia menambahkan, semua hal yang Newlab klaim pasti berdasarkan data relevan serta melalui pengawasan BPOM. Sehingga aman digunakan dan masyarakat tidak perlu khawatir mengaplikasikannya ke tubuh. 

Berbicara skincare, setelah lama dikenal sebagai produsen produk personal care, kini Newlab mulai merambah bidang baru, yaitu skincare dalam bentuk face serum. Produk anyar yang rencananya rilis akhir Juni 2023 itu, nantinya akan masuk ke dalam series Brightlogy dan Acnalogy Newlab. 

Ditemui di tempat yang sama, tim RnD Newlab menjelaskan, face serum Brightlogy berbeda dari produk lain karena mengandung hexylresolcinol. Ini adalah kandungan yang berfungsi menjaga warna kulit cerah dan tidak memudar.

Jika gluthation dan alpha arbutin bertugas mencerahkan, sementara kolagen untuk melembabkan, maka hexylresolcinol berfungsi membuat kulit yang sudah cerah tidak kembali ke warna asal. 

Sementara Acnalogy Face serum, berfungsi mencegah timbulnya jerawat di wajah. Formula dari dalamnya, menekan timbulnya minyak berlebih, sementara dari luar ia menjaga kulit dari polusi, agar bakteri tidak masuk ke pori-pori. 

Hal ini cocok untuk orang Indonesia yang iklimnya tropis, di mana kulit kita cenderung normal berminyak, sesuatu yang mudah menyebabkan radang jerawat. Dengan kandungan niacinamide, sebum control, dan salicylic acid, Newlab menciptakan skincare anti jerawat yang cocok digunakan pria dan wanita. 

Meliani menjelaskan, dari sisi bisnis, Newlab tidak pernah hanya mau mengekor produk kompetior yang sedang naik daun. Harus ada sesuatu yang baru ditawarkan ke publik. Ia yakin, semakin simple pembuatan skincare, maka semakin sedikit bahan yang digunakan, dan ini akan semakin efektif khasiatnya untuk kulit.

"Kami mempelajari data produk yang sedang trend, dan dari sana kami memprediksi produk apa yang akan booming tahun depan, bahkan dua tahun lagi. Meski face serum ini baru di Newlab, namun kami berharap ia akan jadi produk unggulan. Sesuatu yang ke depan, bisa menarik munculnya skincare Newlab lain, seperti toner, moisturizer atau sunscreen," kata CEO berusia 28 tahun itu. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement