Kamis 08 Jun 2023 07:04 WIB

Khutbah Kutip Alkitab, Syekh Panji Gumilang Pengasuh Al Zaytun Ingin Muliakan Bani Israel?

Tim kajian bentukan MUI akan segera kunjungi Al Zaytun

Rep: Fergi Nadira B, Mabruroh / Red: Nashih Nashrullah
Pemimpin Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al Zaytun Indramayu, Panji Gumilang (kopiah hitam). Tim kajian bentukan MUI akan segera kunjungi Al Zaytun
Foto: Antara/Dhoni Setiawan
Pemimpin Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al Zaytun Indramayu, Panji Gumilang (kopiah hitam). Tim kajian bentukan MUI akan segera kunjungi Al Zaytun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu Panji Gumilang kembali menjadi pembicaraan publik. Kali ini, Panji Gumilang terekam menyampaikan ceramah Idul Fitri memakai ayat yang ada pada Al-Kitab.

Konteks ceramahnya yaitu toleransi agar tidak menumbuhkan kebencian sehingga membangun dunia baru yang lebih bahagia. 

Baca Juga

Dia membawa sejarah Israel, Palestina serta Bangsa Yahudi hingga silsilah para nabi yang hidup pada masa itu. 

Panji melanjutkan ceramahnya dengan mengaitkannya dengan Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang dimiliki umat Kristen. 

Menurutnya Nabi Muhammad SAW yang paling fasih membahas perjanjian lama dan baru yang disempurnakan melalui Alquran.

"Jika bicara nasab nabi yang ada di sejarah umat manusia, kita tidak bisa melupakan kitab perjanjian, Perjanjian Lama maupun baru," kata Panji Gumilang dalam video di saluran YouTube ENN Indonesia berjudul "Detik-Detik Panji Gumilang Baca Kitab Injil Saat Khutbah Idul Fitri 1444 H", dikutip Republika.co.id pada Rabu (7/6/2023).Selasa, 7 Juni 2023.  

Dia pun mengutip ayat Alkitab untuk menjelaskan silsilah kehidupan nabi dari Nuh hingga Ibrahim. Panji menjelaskan nasab dan bahasa yang ada pada saat itu hingga kini. 

"Saudara dari sejarah Kitab Perjanjian Lama Pasal 11 ayat 26, dijelaskan bahwa seorang besar bernama Tera keturunan daripada Nuh melahirkan seorang putra termasuk Ibrahim. Lalu kita umat Islam menyebutnya Nabi Ibrahim as atau Kholilirrahman," ujarnya. 

Ayat dari Alkitab tersebut menyampaikan bahwa bangsa Arab dan Israel adalah anak Nabi Nuh AS yang bernama Sam. 

Hal ini ditegaskan Panji bahwa bangsa Israel masih keturunan nabi ketika dirinya mengutip kitab Sirah Nabawiyah. 

Dia menjelaskan bahwa Nabi Ibrahim menikah dengan Hajar dan dikaruniai anak yaitu Ismail. Dari keturunan tersebut memakan 27 generasi hingga sampai ke Nabi Muhammad SAW.

"Biasanya kita membaca silsilah dari Nabi Muhammmad SAW dulu baru ke Ibrahim dan Ismail. Saya merubah, biasakan kita mendahulukan kakek moyang dulu baru anak moyang," kata dia.

Baca juga: Masuk Islam, Zilla Fatu Putra Umaga Pegulat WWE Ini Beberkan Alasannya yang Mengejutkan

Panji melanjutkan, dari Ibrahim menikah kepada Sarah dan memiliki satu orang anak bernama Ishak. Kemudian dari Ishak menurunkan Yaqub yang kemudian berubah namanya karena diberikan oleh Tuhan yaitu Yehuwa hingga berubah nama menjadi Israel.  

"Israel mempunyai 12 putra. Sepertinya mulut kita ini menyesal, karena kita belum mengetahui. Tapi ketika membaca Alquran surat Al Baqarah tentang Bani Israel, Nabi Muhammad SAW bercerita Bani Israel dan Israel umatnya belakangan ini tidak terlalu memahami siapa itu Israel yang oleh nabinya telah ditetapkan dalam Alquran," kata dia.

"Dan yang paling fasih membahas Perjanjian Lama dan perjanjian baru adalah Nabi Muhammad dengan Alqurannya, sekalipun tentunya tidak sesempurna yang ditulis baik itu yang berada dalam sebuah tinta dan lain-lain," ujarnya menambahkan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement