Kamis 08 Jun 2023 13:51 WIB

Kerusakan di Museum Ki Hadjar Dewantara, PSHT Akui Sudah Temui Pengurus Museum

Polda DIY telah mengambil kebijakan untuk menanggung kerusakan.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus raharjo
Benda-benda yang digunakan saat tawuran di Komplek Perguruan Tamansiswa, Yogyakarta, Senin (5/6/2023). Komplek Perguruan Tamansiswa menjadi lokasi evakuasi anggota PSHT saat tawuran dengan warga pada Ahad (4/6/2023) malam. Imbasnya salah satu bangunan yakni Museum Dewantara Kirti Griya ditutup sementara karena mengalami sedikit kerusakan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Benda-benda yang digunakan saat tawuran di Komplek Perguruan Tamansiswa, Yogyakarta, Senin (5/6/2023). Komplek Perguruan Tamansiswa menjadi lokasi evakuasi anggota PSHT saat tawuran dengan warga pada Ahad (4/6/2023) malam. Imbasnya salah satu bangunan yakni Museum Dewantara Kirti Griya ditutup sementara karena mengalami sedikit kerusakan.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Sejumlah koleksi di Museum Dewantara Kirti Griya rusak akibat kerusuhan yang terjadi pada Ahad (4/6/2023) lalu. Ketua Cabang PSHT Yogyakarta Sutopan Basuki mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa memastikan bahwa kerusakan tersebut berasal dari pihak mereka.

Meski demikian, sebagai pihak yang terlibat dalam insiden tersebut, Sutopan mengatakan bahwa pihak PSHT didampingi Kapolda DIY Suwondo Nainggolan sudah menemui pengelola Museum Dewantara Kirti Griya.

Baca Juga

“Kami dari PSHT dan Brajamusti dan Pak Kapolda sepakat bersilaturahmi atau bertemu pengelola museum, alhamdulilah bisa diterima, bisa menerima kami semua,” kata Sutopan kepada Republika.co.id, Kamis (8/6/2023).

Dalam pertemuan tersebut, PSHT juga telah menyampaikan permohonan maaf atas terjadi insiden tersebut sehingga mengakibatkan kerusakan di museum. Dirinya juga berterima kasih lantaran pihak museum juga ikut membuat situasi menjadi lebih kondusif .