REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Musim haji 1444 H/2023 M akan memasuki puncaknya di akhir bulan Juni ini. Menyusul hal tersebut, Raja Salman dari Arab Saudi mengeluarkan perintah kerajaan untuk menampung 1.000 peziarah asal Palestina.
Layanan yang dijalankan untuk menjamu kerabat warga Palestina yang terluka, terbunuh dan dipenjara adalah bagian dari Program Penjaga Tamu Haji Dua Masjid Suci. Hal ini dilakukan bekerja sama dengan Kementerian Urusan Islam, Panggilan dan Bimbingan.
“Keberlanjutan sikap dermawan Saudi terhadap jamaah Palestina yang melakukan haji setiap tahun atas biaya Penjaga Dua Masjid Suci, merupakan penegasan kedalaman hubungan dan penghargaan atas pengorbanan besar yang dilakukan oleh orang-orang Palestina," kata Menteri Urusan Islam, Panggilan dan Bimbingan Saudi, Sheikh Dr Abdullatif bin Abdulaziz Al Sheikh, dikutip di The National News, Senin (12/6/2023).
Dilaporkan pula tercatat lebih dari 43.000 jamaah asal Palestina telah mendapat manfaat dari skema tersebut, sejak diperkenalkan 22 tahun lalu.
Ibadah haji tahun ini, yang diharapkan dapat menarik minat Muslim dari seluruh dunia, diperkirakan dimulai pada 26 Juni.
Pada Jumat (9/6/2023) lalu, sebuah penerbangan dari Kerala, India barat daya, tiba membawa jamaah dan kru wanita. Dilaporkan semakin banyak wanita Muslim yang berpartisipasi dalam haji tanpa wali laki-laki, di bawah insentif baru dari pemerintah Saudi.
Lebih dari 2,6 juta Muslim diperkirakan akan menunaikan ibadah haji tahun ini. Jumlah jamaah telah kembali ke tingkat pra-pandemi, setelah Kerajaan mencabut pembatasan Covid-19.
Sumber: