Selasa 13 Jun 2023 08:56 WIB

ESDM Catat Motor di Indonesia Habiskan Bensin 800 Ribu Barel per Hari

Hingga akhir 2022 setidaknya ada 125 juta unit sepeda motor di Indonesia.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Lida Puspaningtyas
Kendaraan wisatawan yang didominasi sepeda motor memadati Jalan Raya Puncak, Cisarua,  Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (1/5/2023). Pada libur Hari Buruh kawasan wisata Puncak Bogor dipadati kendaraan wisatawan yang berlibur, dan Polres Bogor memberlakukan sistem satu arah (one way) dan pemberlakuan ganjil genap nomor kendaraan untuk mengurai kemacetan.
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Kendaraan wisatawan yang didominasi sepeda motor memadati Jalan Raya Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (1/5/2023). Pada libur Hari Buruh kawasan wisata Puncak Bogor dipadati kendaraan wisatawan yang berlibur, dan Polres Bogor memberlakukan sistem satu arah (one way) dan pemberlakuan ganjil genap nomor kendaraan untuk mengurai kemacetan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat jumlah sepeda motor di Indonesia kini menjadi terbanyak ketiga di dunia dan diproyeksi akan terus meningkat. Dengan populasi sepeda motor yang besar, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) juga kian membengkak.

Mengutip laporan BPS, hingga akhir 2022 setidaknya ada 125 juta unit sepeda motor di Indonesia. Diproyeksikan, pada tahun 2025, jumlah sepeda motor di Indonesia sebanyak 150 juta, dengan rincian 139 juta unit sepeda motor BBM, 5 juta unit sepeda motor listrik baru, dan 6 juta unit sepeda motor konversi.

Baca Juga

"Saking besarnya jumlah sepeda motor kita, menghabiskan bensin sekitar 800 ribu barel per hari, sementara produksi minyak mentah kita hanya 600 ribu barel per hari," kata Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Senda Hurmuzan Kanan, dalam keterangannya, Selasa (13/6/2023).

Ia pun menjelaskan, dari besaran konsumsi tersebut, Indonesia harus mengimpor sekitar 800 ribu barel, sebab total konsumsi BBM nasional sekitar 1,5 juta barel per hari, dan sebagian besar dikonsumsi sepeda motor.

"Jadi kalau berhasil melakukan konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik, diharapkan kita nanti tidak perlu lagi impor BBM, karena dari sisi energi pun kita cukup, kita punya banyak sumber energi baru dan terbarukan (EBT)," katanya.

Saat ini, lanjut Senda, sudah ada 24 bengkel yang tersedia yang siap melayani proses konversi, salah satunya BBSP KEBTKE. Selanjutnya ada 23 bengkel swasta yang tersebar di seluruh Jawa dan siap menerima program konversi.

Ditargetkan pada tahun ini ada 50 ribu unit yang akan dikonversi dan anggaran yang sudah tersedia dari pemerintah sekitar Rp 350 miliar.

Mereka yang berminat melakukan konversi sepeda motor listrik akan mendapatkan bantuan dari pemerintah sebesar Rp 7 juta rupiah.

"Menurut perkiraan kami saat ini, biaya untuk konversi sepeda motor sekitar Rp 15-17 juta rupiah, dengan adanya insentif ini, maka masyarakat hanya perlu mengeluarkan sisanya sekitar Rp 8-10 juta," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement