Kamis 15 Jun 2023 17:25 WIB

Menlu Saudi akan Berkunjung ke Iran

Pangeran Faisal dari Arab Saudi diatur untuk bertemu dengan pejabat Iran.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Erdy Nasrul
 Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua ini, Menteri Luar Negeri China Qin Gang, tengah, menyaksikan rekannya dari Iran Hossein Amirabdollahian, kiri, dan rekannya dari Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, kanan, menandatangani pernyataan bersama antara Arab Saudi dan Iran, di Beijing, Kamis (6/4/2023). Saingan lama Timur Tengah Iran dan Arab Saudi mengambil langkah signifikan lainnya menuju rekonsiliasi pada Kamis, secara resmi memulihkan hubungan diplomatik setelah keretakan tujuh tahun, menegaskan perlunya stabilitas regional dan setuju untuk mengejar kerja sama ekonomi .
Foto: Ding Lin/Xinhua via AP
Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua ini, Menteri Luar Negeri China Qin Gang, tengah, menyaksikan rekannya dari Iran Hossein Amirabdollahian, kiri, dan rekannya dari Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, kanan, menandatangani pernyataan bersama antara Arab Saudi dan Iran, di Beijing, Kamis (6/4/2023). Saingan lama Timur Tengah Iran dan Arab Saudi mengambil langkah signifikan lainnya menuju rekonsiliasi pada Kamis, secara resmi memulihkan hubungan diplomatik setelah keretakan tujuh tahun, menegaskan perlunya stabilitas regional dan setuju untuk mengejar kerja sama ekonomi .

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan dikabarkan akan mengunjungi ibu kota Iran, Teheran, pada Sabtu (17/6/2023). Kantor berita semi-resmi milik pemerintah Iran Tasnim melaporkan rencana kunjungan tersebut pada Kamis (15/6/2023).

Pangeran Faisal diatur untuk bertemu dengan pejabat Iran. Kunjungan ini merupakan hasil dari kesepakatan memperbaiki hubungan antara kedua negara pada Maret.

Baca Juga

Dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Cina itu mengakhiri keretakan diplomatik dan membangun kembali hubungan setelah permusuhan bertahun-tahun. Perseteruan kedua negara ini telah membahayakan stabilitas regional termasuk di Yaman, Suriah, dan Lebanon.

Iran pun secara resmi membuka kembali kedutaan besar di Arab Saudi pada 7 Juni. Kunjungan menteri luar negeri Arab Saudi menandai hubungan yang lebih hangat dari kedua negara.

Arab Saudi telah memutuskan hubungan dengan Iran pada 2016. Keputusan ini diambil setelah kedutaan besar Arab Saudi di Teheran dan konsulat di kota Mashhad diserang selama protes atas eksekusi negara kerjaan itu terhadap ulama Syiah Nimr al-Nimr.

Kedua pemerintah pun sempat mengadakan beberapa putaran dialog di Irak dan Oman sebelum menandatangani perjanjian rekonsiliasi. Namun kesepakatan pemulihan diplomatik berhasil diputuskan dengan keterlibatan Beijing.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement