Jumat 16 Jun 2023 06:40 WIB

Harga Emas Menguat karena Dolar AS Jatuh Setelah Fed Tahan Suku Bunga

Federal Reserve AS memutuskan mempertahankan suku bunga utama tidak berubah.

Red: Friska Yolandha
Karyawan menunjukkan perhiasan emas yang dijual di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Selasa (19/7/2022). Harga emas berjangka sedikit menguat pada akhir perdagangan Kamis (15/6/2023).
Foto: Prayogi/Republika.
Karyawan menunjukkan perhiasan emas yang dijual di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Selasa (19/7/2022). Harga emas berjangka sedikit menguat pada akhir perdagangan Kamis (15/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Harga emas berjangka sedikit menguat pada akhir perdagangan Kamis (15/6/2023), memperpanjang kenaikan untuk hari kedua berturut-turut ditopang oleh dolar AS yang lebih lemah setelah bank sentral mempertahankan suku bunga stabil tetapi memperingatkan kemungkinan akan naik setidaknya dua kali lagi tahun ini. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 1,80 dolar AS atau 0,09 persen menjadi ditutup pada 1.970,70 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.972,80 dolar AS dan terendah di 1.936,10 dolar AS.

Federal Reserve AS memutuskan mempertahankan suku bunga utama tidak berubah pada pertemuan kebijakan moneter Juni, memberikan waktu untuk menilai data tambahan. Keputusan itu menjatuhkan dolar AS dan mendukung emas.

Baca Juga

Logam kuning mendapat sedikit dukungan saat dolar merosot ke posisi terendah beberapa minggu setelah keputusan Fed, dengan prospek kenaikan suku bunga lebih banyak membuat para pedagang sebagian besar waspada terhadap aset non-yielding.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama saingannya, terakhir turun 0,8 menjadi 102,11, setelah di awal sesi jatuh ke 102,08, level terendah lima minggu.