REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali menggelar Expo Pasar Digital Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau PaDi UMKM pada tahun ini. Expo tersebut diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM yang tergabung dalam platform untuk dapat meningkatkan penjualan ke berbagai BUMN.
Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM, Kementerian BUMN, Loto Srianita Ginting, menerangkan, transaksi maupun nilai omzet yang dikantongi UMKM peserta expo terus meningkat dari tahun ke tahun.
Kali pertama Expo PaDi UMKM digelar tahun 2020 lalu, mencatatkan 1.144 transaksi dengan nilai omzet mencapai Rp 1,6 miliar. Kemudian meningkat pada 2021 menjadi 2.442 transaksi senilai Rp 12,5 miliar.
Memasuki 2022 atau kali ketiga digelar, Expo PaDi UMKM setidaknya mampu menghasilkan 4.774 volume transaksi dengan nilai mencapai Rp 15,8 miliar. Adapun pada 2023, expo PaDi UMKM digelar pada 14 Juni-28 Juni 2023 di Gedung Sarinah dan diikuti oleh 597 UMKM dengan 201 UMKM di antaranya mengikuti expo secara offline di Sarinah.
"Tahun ini, harapannya pencapaian (transaksi) meningkat, partisipasi expo kali ini juga lebih banyak dari tahun lalu," ujar Loto di Sarinah, Jakarta, Jumat (16/6/2023).
Menurutnya, antusiasme UMKM mengikuti expo cukup tinggi mengingat pasar yang dijangkau adalah perusahaan BUMN. Ekosistem dalam PaDi UMKM diharapkan dapat terus membantu upaya pemasaran produk UMKM yang selama ini banyak mengalami kendala.
"(Kendala) UMKM paling sering kami dengar adalam pemasaran produk. Mereka banyak hasilkan produk kualitas tapi pemasaran terbatas, lewat event ini produk mereka tak hanya bisa dikenal BUMN tapi juga masyarakat umum," kata dia.
Loto menambahkan, sejauh ini sudah terdapat 92 perusahaan BUMN yang bergabung di PaDi UMKM dan aktif membeli produk lokal.
Sekretaris Kementerian BUMN, Rabin Indrajad Hattari, mengatakan. sepanjang 2022, realisasi produk belanja dalam negeri oleh BUMN mencapai Rp 550 triliun. Realisais tersebut jauh di atas ekspektasi pemerintah sebesar Rp 266 triliun.
Sepanjang tahun 2022 lalu, total nilai penjualan produk UMKM yang dipasarkan melalui platform PaDi UMKM mencapai Rp 28 triliun. Menurutnya, itu membuktikan BUMN aktif untuk membeli produk dalam negeri.
Adapun tahun 2023, pihaknya optimistis belanja dalam negeri produk UMKM oleh BUMN dapat mengalami kenaikan. "Pasti 2023 nambah lagi," kata dia.