Ahad 18 Jun 2023 06:45 WIB

Jelang Idul Adha di Kaltim, Koperasi Produsen Ternak Berkah Salam Jaya: Stok Sapi Aman

Berbagai upaya telah dilakukan dalam tiga bulan terakhir.

Ilustrasi sapi kurban.
Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Ilustrasi sapi kurban.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Diperkirakan pada tahun 2023 produksi daging ruminansia dalam negeri sebanyak 404 ribu ton, sedangkan angka kebutuhannya sekitar 815 ribu ton dalam satu tahun. Atas hal tersebut, untuk memenuhi kekurangan pasokan tersebut diperlukan pasokan luar. Dengan adanya kebutuhan tersebut maka pemerintah pun melakukan impor. 

Koperasi Produsen Ternak Berkah Salam Jaya tengah melakukan persiapan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terutama dalam menghadapi Idul Adha 2023 ini. Suparlan selaku Ketua Koperasi Produsen Ternak Berkah Salam Jaya mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya ternak sapi yang maksimal.

Baca Juga

"Kami juga melakukan penggemukan sapi dalam proses tiga bulan, sehingga sapi akan bertambah bobot sampai dengan rata-rata 34 Kg dan ini adalah salah satu solusi membantu pemerintah dalam memenuhi kebutuhan daging sapi tersebut," kata dia, Sabtu (17/6/2023).

Pada pertemuan seluruh pengusaha peternak sapi telah hadir beberapa pemilik kandang dan ternak sapi se- Kalimantan Timur, pengurus Koperasi Produsen Ternak Berkah Salam Jaya dan perwakilan dari Green Wilis Development Siti Nur Zulaikhah yang membahas ketersediaan sapi dan peluang bisnis.

Bendahara Koperasi Produsen Ternak Berkah Salam Jaya Bambang Purnama mengatakan, ketersediaan Sapi cukup untuk memenuhi kebutuhan Idul Adha nanti.

"Selain itu kami pun untuk melestarikan ternak sapi dan penggemukan sapi, kami membuka peluang bisnis kepada investor dengan sistem bagi hasil profit per tiga bulan," kata dia.

Adapun, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kalimantan Timur meningkatkan pengawasan kesehatan hewan ternak seperti sapi, kerbau, dan kambing menjelang perayaan hari besar Idul Adha 2023.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim Fahmi Himawan mengatakan para petugas Dinas Kesehatan telah memberikan eartag atau tanda di kuping hewan ternak sapi dan kambing yang artinya sudah bersertifikat sehat dan halal serta terbebas dari penyakit mulut Dan kuku (PMK).

 

"Kami imbau masyarakat untuk memilih ternak sapi sebagai hewan qurban yang sudah diberi eartag/penanda kuping," kata Fahmi, demikian dilansir dari Antara

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement