REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Pesawat Kanada mendeteksi suara-suara bawah air di Atlantik Utara dalam pencarian kapal selam yang menghilang pada Selasa (20/6/2023). Penemuan terbaru ini mengarahkan tim pencari untuk merelokasi operasi pencarian robot bawah air.
Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) menyatakan pada Rabu (21/6/2023) pagi, perubahan itu dilakukan dalam upaya untuk mengeksplorasi asal suara. Pencarian yang baru direlokasi oleh kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh atau ROV datang dengan tangan kosong tetapi akan terus berlanjut.
Laporan CNN dan Rolling Stone mengutip komunikasi internal pemerintah AS secara independen melaporkan, suara dentuman terdeteksi oleh pesawat Kanada dengan interval 30 menit di area pencarian. Rolling Stone yang pertama kali melaporkan berita tersebut mengatakan, bahwa suara tersebut terdeteksi oleh pelampung sonar yang dipasang di area dekat dengan posisi marabahaya. Sonar tambahan menangkap lebih banyak dentuman empat jam kemudian.
CNN mengutip memo pemerintah AS yang juga mengatakan, bahwa suara tambahan terdengar sekitar empat jam setelah dentuman awal terdeteksi. Meskipun kemunculan kebisingan kedua tidak digambarkan sebagai dentuman.
"Umpan balik akustik tambahan terdengar dan akan membantu dalam memvektor aset permukaan dan juga menunjukkan harapan yang berkelanjutan dari para penyintas," ujar laporan CNN mengutip memo pemerintah yang diperbarui.
Titan yang dioperasikan oleh OceanGate Expeditions yang berbasis di AS ini dibangun untuk bertahan di bawah air selama 96 jam. Kemampuan itu memberikan lima orang di dalamnya bisa bertahan sebelum udara habis hingga Kamis (22/6/2023) pagi.