Jumat 23 Jun 2023 20:34 WIB

BoE Naikkan Suku Bunga, Perbankan dan Pelaku Bisnis Gelisah

Kenaikan suku bunga akan berimbas pada sektor properti dan kredit perbankan.

Kantor Bank of England.
Foto: Reuters
Kantor Bank of England.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Bank dan lembaga pembangunan akan bertemu dengan Kanselir Jeremy Hunt untuk membahas pergolakan di pasar pembiayaan perumahan. Gejolak terjadi setelah keputusan mengejutkan Bank of England pada Kamis (22/6/2023) untuk menaikkan suku bunga menjadi lima persen dari 4,5 persen.

Pemerintah dan perbankan berada di bawah tekanan untuk berbuat lebih banyak bagi mereka yang terimbas kenaikan suku bunga kredit perumahan.

Baca Juga

Namun, Hunt dan Perdana Menteri Rishi Sunak sejauh ini menolak saran agar pemerintah untuk campur tangan. Setelah kenaikan suku bunga diumumkan, Sunak mengatakan pemerintah akan tetap kukuh dan berpegang teguh pada rencana menurunkan inflasi.

Pertemuan pada Jumat (23/6/2023) di Downing Street, yang disebut UK Finance sebagai pertemuan kolaboratif, akan melihat bank-bank besar bertemu Hunt, yang telah menolak seruan untuk intervensi langsung pemerintah. Hunt mengatakan, dukungan seperti keringanan pajak berisiko memicu inflasi. Angka inflasi yang dirilis pada Rabu (22/6/2023) tetap tertahan di 8,7 persen pada Mei.

Dilansir BBC, Jumat (23/6/2023), diskusi cenderung berfokus pada penguatan bantuan bagi mereka yang menghadapi kesulitan. Perbankan diharapkan membantu dengan cara-cara berikut. Pertama, dengan memberikan lebih banyak fleksibilitas bagi pemilik rumah jika mereka meminta perubahan pada kesepakatan kredit yang ada.

Kedua, dengan meningkatkan dukungan untuk pembayaran bunga KPR bagi mereka yang mendapat manfaat. Ketiga, dengan mengizinkan orang-orang untuk sementara berhenti dari pembayaran cicilan tanpa memengaruhi kemampuan mereka untuk meminjam di masa depan.

Beberapa pihak bahkan mendesak tindakan yang lebih agresif. National Residential Landlords Association (NRLA) menyerukan kembali keringanan bunga KPR dan pencairan tingkat manfaat perumahan. NRLA memperingatkan bahwa suku bunga lima persen dapat memaksa tuan tanah untuk menjual 735 ribu properti sewaan. "Ini akan memperburuk krisis pasokan dan permintaan yang sedang berlangsung di sektor sewaan swasta," kata NRLA.

Anggota Dewan Penasihat Ekonomi Kanselir Jeremy Hunt, Karen Ward, sempat mengatakan Bank Sentral telah terlalu ragu-ragu dalam menaikkan suku bunga sejauh ini dan meminta untuk "menciptakan resesi" untuk mengekang kenaikan harga. Dia mengatakan, kepada BBC, korporasi merasa gugup karena suku bunga yang lebih tinggi, tapi kecil kemungkinan mereka akan menaikkan harga. Karyawan juga cenderung tidak meminta kenaikan gaji, sebab kenaikan gaji adalah pendorong inflasi lainnya.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement