REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah haji Indonesia mulai bergerak menuju Arafah sejak Senin (26/6/2023) pagi. Jamaah diberangkatkan dalam tiga trip yakni Pagi (07.00-11.00 WAS), Siang (11.00-17.00 WAS), dan Sore (17.00-24.00 WAS). Setibanya di Arafah, jamaah akan didorong menuju Maktab hingga menunggu waktu wukuf.
Kasi Bimbingan Ibadah Daerah Kerja Madinah, Yendra Al Hamidy, menjelaskan agenda kegiatan jamaah haji Indonesia selama berada di Padang Arafah. Sesuai jadwal per kloternya, jamaah akan diberangkatkan dari hotelnya masing-masing mulai pukul 07.00 Waktu Arab Saudi (WAS) sampai selesai.
"Pertama-tama, jamaah sudah berihram dari hotel masing-masing. Mereka melaksanakan sholat sunah ihram, niat ihram haji dan didorong mulai jam 07.00 waktu Saudi," kata Yendra, Ahad 25/6/2023) di Hotel Rafahya Al Mashaer 2, Syiyah, Makkah.
Yendra melanjutkan, jamaah akan diberangkatkan menggunakan bus sesuai dengan jadwal masing-masing kloter. Selama perjalanan, jamaah akan diingatkan para petugas untuk menghindari hal-hal yang dilarang saat berihram.
Sesampainya di Arafah, jamaah akan merampungkan keperluan-keperluannya terkait dengan pelaksanaan wukuf. "Istirahat sebentar, kemudian menyelesaikan keperluan dan urusan mereka untuk melaksanakan wukuf di Arafah," ujar Yendra.
Saat itu, jamaah akan diingatkan kembali oleh para petugas agar menghindari hal-hal yang menjadi larangan ihram, seperti mencabut pohon-pohonan, membunuh binatang, dan mengucapkan hal-hal yang tidak bermanfaat, termasuk rafats (melakukan hal-hal yang berkaitan dengan syahwat), fusuq (berbuat dosa) dan jidal (saling berbantah-bantahan).
"Jamaah juga dibimbing untuk selalu bertalbiyah," kata Yendra.
Sampai tiba waktu sore, bagi jamaah yang sudah sampai di Arafah dilanjutkan melaksanakan Sholat Maghrib dan Isya seperti biasa. "Setelah itu mereka beristirahat, tidur, hingga waktu subuh," lanjut Yendra menjelaskan.
Setelah jamaah sholat subuh, lanjutnya, mereka beristirahat sejenak. Jamaah akan diingatkan para petugas kapan masuk waktu wukuf. "Diingatkan bersiap melakukan wukuf di maktab masing-masing saat Zawal, kira-kira pukul 11.30 WAS," kata Yendra.
Pada saat itu jamaah dianjurkan untuk memperbanyak membaca Alquran, berdoa, bertobat, dan bermuhasabah diri. Dikatakan Yendra, kegiatan wukuf dimulai dengan pembacaan khutbah oleh petugas yang sudah ditunjuk di setiap masing-masing maktab.
"Jamaah mulai wukuf, dimulai dengan mendengarkan khutbah sampai selesai, diikuti dengan khusyu," katanya lagi.
Jamaah kemudian sholat Dzuhur dan Ashar secara jamak takdim. Selesai sholat, mereka makan siang dan istirahat secukupnya, sesuai dengan waktu yang ditentukan petugas.
Selesai Ishoma, jamaah kembali melanjutkan wukuf. "Kemudian melanjutkan wukuf, membaca tasbih, tahlil, tahmid, dan berdoa kepada Allah SWT. Selain harus berhenti memikirkan dunia," tutur Yendra.
Yendra menjelaskan, saat di padang Arafah jamaah harus maksimal beribadah, berdoa. Sangat disayangkan jika masih memikirkan urusan-urusan dunia. "Dimaksimalkan, karena meski punya uang, belum tentu tahun depan bisa berangkat lagi," katanya.
Hingga waktu Maghrib tiba pada tanggal 10 Zulhijjah, jemaah baru akan didorong ke Muzdalifah untuk menginap atau mabit sejenak, sambil mengumpulkan batu-batu kecil untuk melempar jumrah di Mina.