REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, menyiapkan agenda pasar murah di tingkat kecamatan. Pasar murah ini diharapkan dapat membantu masyarakat, sekaligus untuk menekan harga komoditas di pasaran, khususnya telur dan cabai.
“Kami sudah meminta dinas terkait untuk menggelar pasar murah di sejumlah kecamatan guna menekan kenaikan harga, khususnya telur dan cabai yang masih tinggi, bekerja sama dengan petani dan peternak sekitar,” kata Bupati Cianjur Herman Suherman, Jumat (7/7/2023).
Selain pasar murah, Bupati juga mendorong pembagian bibit cabai gratis melalui aparat kecamatan agar bisa ditanam warga di pekarangan rumah. Dengan begitu, setidaknya warga bisa memenuhi kebutuhan cabai dari hasil tanam sendiri.
“Kita gencarkan kembali penanaman cabai di pekarangan rumah agar tingkat kebutuhan dapat terpenuhi dari lokal Cianjur, sehingga inflasi di Cianjur dapat ditekan,” kata Bupati.
Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskuperdagin) Kabupaten Cianjur, Komarudin, mengatakan, pihaknya berencana menggelar pasar murah di sejumlah kecamatan.
Menurut dia, pasar murah ini akan melibatkan langsung produsen atau petani dan peternak, agar dapat memutus mata rantai yang membuat harga meningkat.
“Sukses dengan pasar murah di halaman Setda Cianjur, kami akan menggelar kegiatan yang sama di sejumlah kecamatan. Termasuk di dalamnya memberikan bibit cabai untuk warga sesuai dengan instruksi Bupati Cianjur,” kata Komarudin.
Komoditas cabai, juga telur ayam, menjadi perhatian. Berdasarkan pantauan Diskuperdagin, hingga dua pekan setelah Idul Adha, harga cabai di pasar tradisional wilayah Cianjur masih sekitar Rp 80 ribu per kilogram dan telur sekitar Rp 32 ribu per kilogram.
Salah satu pedagang cabai di Pasar Induk Pasirhayam, Cianjur, Adang Suhendar, mengatakan, harga cabai masih tinggi karena hasil panennya berkurang akibat dampak kondisi cuaca ekstrem. Harga cabai disebut sudah meningkat di agen atau distributor.
“Sejak satu bulan terakhir kami membeli cabai langsung ke petani lokal Cianjur untuk menekan kenaikan harga. Kalau kami sama dengan pembeli, (inginnya) harga kembali normal, penjualan terus meningkat,” katanya.