Jumat 14 Jul 2023 13:21 WIB

Antisipasi Banjir, Ratusan Warga Seoul Dievakuasi

Hujan deras menyebabkan pemadaman listrik dan memaksa ratusan orang dievakuasi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Pemerintah Korea Selatan menempatkan pejabat dalam siaga tinggi untuk puncak musim hujan.
Foto: EPA-EFE/YONHAP SOUTH KOREA OUT
Pemerintah Korea Selatan menempatkan pejabat dalam siaga tinggi untuk puncak musim hujan.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemerintah Korea Selatan menempatkan pejabat dalam siaga tinggi untuk puncak musim hujan. Hujan deras menyebabkan pemadaman listrik dan memaksa lebih dari seratus orang dievakuasi.

Lebih dari 4.000 rumah mengalami pemadaman listrik di ibu kota Seoul, karena hujan lebat. Selain itu, sebanyak 135 orang terpaksa mengungsi pada pukul 6 pagi. Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan mengatakan, satu orang hilang di Kota Busan, sementara satu orang terluka di Provinsi Jeolla Selatan.

Baca Juga

Dalam pertemuan dengan lembaga pemerintah, Perdana Menteri Han Duck-soo memerintahkan kepada otoritas terkait untuk memastikan tidak ada korban jiwa. Dia juga memerintahkan kepada para pejabat untuk tetap waspada. Lebih dari 10.500 polisi dikerahkan untuk mengatur lalu lintas dan peningkatan patroli.

Musim panas lalu, ibu kota Seoul mengalami banjir yang disebabkan oleh hujan terberat dalam 115 tahun. Banjir menggenangi flat semi-basement di lingkungan dataran rendah, termasuk di Distrik Gangnam. Han mengatakan, Korea Utara juga mengalami hujan lebat dan mungkin membuka pintu air bendungan di sungai yang mengalir melintasi perbatasan antara kedua Korea.

"Hujan lebat diperkirakan terjadi di Provinsi Hwanghae dan kita harus benar-benar mempersiapkan kemungkinan Korea Utara melepaskan air dari Bendungan Hwanggang," kata Han mengacu pada wilayah tengah Korea Utara.

Korea Utara seringkali membuka air di bendungan tanpa memberikan pemberitahuan kepada Korea Selatan. Akibatnya gelombang air meningkat sehingga menyebabkan banjir dan kematian di Korea Selatan.

Kementerian Unifikasi pada Jumat (14/7/2023) kembali mengirim pesan dan meminta Korea Utara memberikan pemberitahuan jika ada pelepasan air. Tetapi, surat itu tidak mendapat tanggapan dari Pyongyang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement