Jumat 14 Jul 2023 18:20 WIB

Fintech Dorong Potensi Ekonomi Digital Indonesia Hingga 146 Miliar Dolar AS pada 2025

Munculnya P2P untuk masyarakat banyak dirasakan oleh UMKM

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Lida Puspaningtyas
Pengawas Direktorat Pengawasan Financial Technology OJK Annisa Ika Rahmawati, Direktur Pengawasan Financial Technology OJK Tris Yulianta, Dosen FEB UGM Kusdhianto Setiawan, Direktur Utama ALAMI Sharia Harza Sandityo, Sekretaris Eksekutif CfDS Treviliana Eka Putri, Deputi Sekretaris Eksekutif CfDS Iradat Wirid saat menghadiri digiTALK ke-57 untuk mengedukasi Ratusan Mahasiswa tentang Fintech di Yogyakarta, Kamis (13/7/23).
Foto: Dok. ALAMI Sharia
Pengawas Direktorat Pengawasan Financial Technology OJK Annisa Ika Rahmawati, Direktur Pengawasan Financial Technology OJK Tris Yulianta, Dosen FEB UGM Kusdhianto Setiawan, Direktur Utama ALAMI Sharia Harza Sandityo, Sekretaris Eksekutif CfDS Treviliana Eka Putri, Deputi Sekretaris Eksekutif CfDS Iradat Wirid saat menghadiri digiTALK ke-57 untuk mengedukasi Ratusan Mahasiswa tentang Fintech di Yogyakarta, Kamis (13/7/23).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tingginya angka pengguna internet di Indonesia sebanyak 191 juta, dengan 69 persen yang merupakan pengguna media sosial aktif akan mendorong potensi ekonomi digital Indonesia. Diperkirakan potensi ekonomi digital Indonesia akan mencapai sebanyak 146 miliar dolar AS di tahun 2025.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Pengawasan Financial Technology dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tris Yulianta dalam Digitalk dengan tema "Strategi Cerdas Berinvestasi: Memahami Risiko dan Peluang Bisnis dalam Peer-to-Peer Lending di Indonesia", Kamis (13/7/23).

Acara ini diselenggarakan oleh Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Fintech ALAMI Sharia (ALAMI).

Gelaran ke-57 ini diselenggarakan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIPOL) membahas secara komprehensif terkait perkembangan Fintech khususnya peer-to-peer lending yang semakin diminati masyarakat dan mendesaknya proses edukasi bagi masyarakat sehingga dapat terhindar dari risiko-risikonya.