REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Universitas Jember (Unej), Jawa Timur, mengoptimalkan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Aset Negara (SIMAN) untuk mencegah penyimpangan barang milik negara (BMN).
"Langkah Unej untuk menjadi lembaga yang transparan dan akuntabel terus digalakkan dengan upaya membangun sistem yang dapat diintegrasikan di semua platform digital yang telah tersedia," kata Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum Unej Sri Hernawati dalam keterangan tertulis yang diterima di Kabupaten Jember, Jumat (14/7/2023).
Ia mengatakan bahwa pihaknya juga mendigitalisasikan laporan-laporan yang bersifat manual yang menyebabkan permasalahan akibat dokumen tersebut tercecer jika ada pemeriksaan oleh pihak terkait.
Unej menggelar workshop barang milik negara dengan agenda penyusunan laporan BMN Unej periode semester pertama dan tindak lanjut inventarisasi BMN melalui aplikasi SIMAN yang digelar di salah satu hotel di Jember mulai Kamis (13/7) hingga Sabtu (15/7).
"Optimalisasi pengelolaan aset secara digital ini untuk memudahkan kebutuhan data jika suatu saat ada pemeriksaan dari auditor eksternal ataupun internal lembaga, yang akhirnya pengelolaan aset lebih transparan," tuturnya.
Dengan adanya sistem yang terintegrasi secara digital tersebut,dia berharap dapat mempersempit penyimpangan BMN yang ada di kampus. Oleh karena itu, pengelolaan aset itu harus tertata betul sehingga tidak ada lagi temuan-temuan oleh auditor internal maupun eksternal.
Sementara itu, Wakil Koordinator Pokja BMN Mukhamad Wahyu Eko Satrio menyebutkan jumlah peserta padaworkshop tersebut sebanyak 119 orang, di antaranya kepala unit kerja, koordinator pokja, dan operator BMNdi lingkungan kampus dengan agenda sosialisasi dan praktik pengelolaan sistem BMN.
"Selain sosialisasi Aplikasi SIMAN, kami juga mereviu hasil kerja para operator unit kerja untuk betul-betul menginput data asetnya agar ke depan lebih mudah diintegrasikan dengan sistem yang ada di internal Unej," katanya.