Sabtu 15 Jul 2023 20:44 WIB

Gulen dan Organisasinya Dikategorikan Teroris, RI Diimbau Waspadai FETO

Tujuan akhir FETO adalah menjadi aktor berpengaruh dalam masyarakat Indonesia.

Red: Erdy Nasrul
Fethullah Gulen (Ilustrasi). Organisasi Gulen sekarang terancam dikategorikan teroris oleh Turki.
Foto: Republika/Mardiah
Fethullah Gulen (Ilustrasi). Organisasi Gulen sekarang terancam dikategorikan teroris oleh Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Turki meminta Pemerintah Indonesia dan organisasi-organisasi di negeri ini untuk mewaspadai apa yang disebutnya Organisasi Teroris Fethullah Gulen (FETO) dan mengambil langkah pencegahan terhadap aktivitas mereka.

"Beberapa anggota organisasi masih aktif mengejar upaya pro-FETO di Indonesia seperti menjalankan restoran dan terlibat dalam kegiatan budaya dan akademik serta mengorganisir konferensi dan acara," kata Kedutaan Besar Turki di Jakarta dalam pernyataan pers di Jakarta, Sabtu (15/7/2023).

Baca Juga

Kedutaan Besar Turki itu mengatakan bahwa tujuan akhir FETO adalah menjadi aktor berpengaruh dalam masyarakat Indonesia dan berpartisipasi dalam politik agar mendapatkan kekuatan yang cukup untuk mengabdi kepada FETO dan memberikan dukungan keuangan kepada organisasi itu.

Kedutaam besar Turki menyebutkan FETO berusaha membangun hubungan lebih dekat dengan komunitas akademik Indonesia dengan mengundang akademisi terkemuka mengikuti acara-acara mereka.

Kedutaan besar Turki menegaskan bahwa setiap kontak pribadi atau akademik dengan individu dalam FETO bertentangan dengan semangat hubungan persahabatan dan persaudaraan antara Indonesia dan Turki.

"Oleh karena itu, kami meminta Indonesia terus mewaspadai aktivitas FETO karena mereka merupakan ancaman tidak hanya bagi Turki juga terhadap persaudaraan bangsa Indonesia," sambung Kedubes Turki itu.

FETO adalah kelompok yang melancarkan kudeta gagal pada 15 Juli 2016 yang menewaskan 251 orang dan melukai lebih dari dua ribu orang lainnya.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menetapkan 15 Juli sebagai Hari Demokrasi dan Persatuan Nasional untuk memperingati mereka yang tewas dalam peristiwa itu, serta rakyat dan pasukan keamanan Turki yang menggagalkan percobaan kudeta tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement