REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Kelompok relawan Kiai Muda Jawa Timur kembali menggelar sosialisasi secara door to door untuk majelis taklim. Kali ini, mereka mengadakan pelatihan pembuatan sosis ikan laut bersama Majelis Taklim Ar Rahman di Desa Campurejo, Kecamatan Panceng Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Koordinator Wilayah Kiai Muda Jawa Timur Gus Ali Baidlowi mengungkapkan tujuan diadakan kegiatan tersebut dalam rangka mengoptimalkan tangkapan nelayan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat nelayan di sekitaran Gresik.
"Kami lihat kondisi nelayan di Gresik ini kurang memberdayakan olahan hasil tangkapannya. Selama ini hanya dibuat semacam ikan asin dikeringkan dan dibuat menjadi tahan lama. Tentu, dalam jangka panjang akan tergerus, maka kita masuk di sini untuk memberikan inovasi olahan hasil tangkapan," ujar Ali seperti dilansir pada Ahad (16/7/2023).
Dengan dibuatnya program tersebut, Ali mendorong masyarakat setempat untuk mengolah dan mengoptimalkan hasil tangkapan lautnya. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat memiliki berbagai macam olahan yang bisa dipasarkan di masyarakat.
"Agar mereka bisa berdaya guna, artinya ketika mereka bisa menginovasikan olahannya, tentu akan berpengaruh pada peningkatan taraf ekonomi. Kemudian, olahan bisa dikonsumsi dalam skala rumah tangga, kaya akan gizi dan terjamin kebersihannya karena bebas dari bahan kimia," kata Ali.
Ali membeberkan kondisi masyarakat di pesisir utara Gresik yang masih memerlukan bantuan, baik bantuan langsung maupun yang bersifat peningkatan mutu dan kualitas masyarakatnya.
Tentu, ini menjadi perhatian dan komitmen dari Kiai Muda Jatim untuk terus menyusun program pemberdayaan kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Pada umumnya, kondisi masyarakat di sini hanya mengandalkan hasil dari laut, menjadi nelayan. Ketika panen raya mereka akan menerima berkah rezeki, tetapi apabila muslim paceklik tiba, mereka sulit mempertahankan kondisi ekonominya karena pendapatan yang pas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya," jawab Ali.
Apalagi, lanjut Ali, membuat sosis ikan laut dengan memanfaatkan hasil tangkapan dinilai sangat tepat karena memiliki daya tarik dan olahan yang diminati oleh cukup banyak di masyarakat. Tentu, peluang usaha dan pengembangan usahanya menjadi hal yang memungkinkan untuk dilakukan.
"Potensi usahanya bagus, karena apabila kita lihat di sekolah dan ketertarikan masyarakat untuk olahan sosis cukup banyak peminatnya, tinggal nanti selanjutnya bagaimana cara memasarkan dan kemasan kita pikirkan untuk diolah sedemikian rupa agar terlihat lebih menarik," kata Ali.
Sebelumnya, kelompok serupa juga telah menggelar praktik pembuatan olahan otak-otak dari ikan bandeng kepada warga, khususnya ibu-ibu di Desa Banjaragung, Kabupaten Mojokerto. "Ini juga bagian untuk mengoptimalkan potensi perikanan Sungai Brantas yang melintas di sana," ujar Gus Ali.
Pihaknya juga mendorong warga setempat untuk memiliki penghasilan tambahan melalui pelatihan pembuatan olahan ikan air tawar, khususnya ikan bandeng untuk menjadi produk jualan. Dia mencontohkan otak-otak ikan bandeng yang berpotensi untuk menjadi produk kebanggaan warga desa.
Dengan adanya pelatihan pembuatan olahan itu, kata dia, diharapkan masyarakat juga dapat berkontribusi untuk memberikan pemasukan daerah. "Bagaimana mereka membuat nilai tambah dari hasil tambah dari hasil perikanan air tawar, menjadi sebuah olahan. Kebetulan mereka menginginkan adanya pelatihan atau pemanfaatan untuk menjadi olahan bernilai tinggi," kata dia, demikian dilansir dari Antara.