Jumat 21 Jul 2023 13:08 WIB

Muhammadiyah Prihatin dengan Tingginya Angka Kematian Jamaah Haji Tahun Ini

Tercatat, sampai hari ini sebanyak 683 jamaah haji meninggal di tanah suci.

Rep: Mabruroh/ Red: Gita Amanda
Tercatat, sampai hari ini sebanyak 683 jamaah haji meninggal di tanah suci. (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Tercatat, sampai hari ini sebanyak 683 jamaah haji meninggal di tanah suci. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PP Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad menyampaikan keprihatinannya atas banyaknya jamaah haji yang meninggal pada tahun ini. Tercatat, sampai hari ini sebanyak 683 jamaah haji meninggal di Tanah Suci.

"Kami cukup prihatin mendengar tentang banyaknya jamaah haji yang wafat tahun ini, walaupun kita percaya itu takdir Allah dan wafat dalam keadaan sangat mulia. Semoga semua yang wafat husnul khatimah dan ahlul jannah," kata Dadang, Jumat (21/7/2023).

Baca Juga

Menurut Dadang, tingginya angka jamaah haji yang meninggal di tanah suci perlu menjadi bahan evaluasi bersama. Apakah karena banyaknya jamaah haji yang memang sudah lanjut usia (lansia) dan sudah uzur yang berangkat ke tanah suci atau karena cuaca panas yang sangat terik di Makkah dan Madinah, termasuk juga keluhan-keluhan lain seperti dari kesiapan pasokan makanan yang sempat telat.

"Untuk itu sebaiknya regulator haji dan operator, mengantisipasi agar penyelenggaraan haji dapat lebih baik lagi kedepannya," kata Dadang.

Selain itu yang tidak kalah penting juga, lanjut Dadang, adalah pemeriksaan kesehatan jamaah haji sebelum berangkat ke tanah suci. Karena ibadah haji adalah ibadah yang diwajibkan kepada mereka yang mampu, bukan hanya mampu secara ekonomi namun juga mampu secara fisik dan psikis.

"Yang disebut berkemampuan termasuk kesiapan lahir batin, dan yang penting bagaimana meningkatkan perlindungan jamaah di sana, seperti diperpendek masa tinggal di tanah suci dan kualitas gizi dan perlindungan keselamatan baik dari iklim maupun lingkungan," ujar Dadang.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement