REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Viral di media sosial sebuah penggalan video yang memerlihatkan emak-emak menggerebek sebuah bengunan yang diduga sebagai basecamp para pecandu mengkonsumsi narkoba. Peristiwa ini dinilai menjadi tamparan keras bagi pihak kepolisian lantaran aksi sekelompok ibu rumah tangga itu gerak cepat (gercep).
"Harusnya memang bisa menjadi tamparan bagi aparat kepolisian yang sudah diberikan kewenangan dan fasilitas dari negara sebagai penegak hukum dan penjaga Kamtibmas," ujar Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto, saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (25/7/2023).
Selain itu, kata Bambang Rukminto, layak dipertanyakan juga keberadaan aparat kepolisian maupun Badan Narkotika Nasional (BNN) yang tidak bisa mendeteksi sarang penyalahgunaan narkoba tersebut. Kemudian tidak adanya penjelasan, mengapa aparat kalah cepat bergerak dibanding emak-emak bakal memunculkan prasangka negatif terhadap pihak kepolisian
"Akan memunculkan asumsi liar bahwa penegak hukum memang sengaja melakukan pembiaran," ucap Bambang Rukminto.
Di sisi lain, lanjut Bambang Rukminto, hal ini juga menunjukkan bahwa pada hakekatnya masyarakat, dalam hal ini diwakili kelompok ibu rumah tangga bisa juga mengambil tugas-tugas kepolisian meski tanpa kewenangan yang diberikan negara. Maka, jika dilihat secara positif tentu untuk menjaga keamanan dan ketertiban lingkungannya sendiri.
"Sebaliknya, secara negatif tentu bisa muncul persekusi, dan main hakim sendiri antar masyarakat," kata Bambang Rukminto.
Sebuah video emak-emak...