REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum lama ini terjadi aksi membakar Alquran di Swedia dan Denmark. Sebelumnya, aksi membakar Alquran juga pernah terjadi beberapa kali di Eropa.
Muncul pertanyaan, apa saja motif dari aksi membakar Alquran tersebut. Dewan Pakar Lembaga Hubungan dan Kerja Sama Internasional (LHKI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah KH Muhyiddin Junaidi berpendapat aksi membakar Alquran yang terjadi di Eropa dipicu oleh islamofobia yang didengungkan kembali.
Menurutnya, islamofobia sengaja didengungkan di Eropa karena masyarakat Eropa yang non-Muslim ketakutan melihat banyaknya keluarga Muslim yang sukses. Di samping itu, populasi Muslim terus meningkat di Eropa.
"Populasi Muslim di Benua Eropa terus mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan, ada beberapa negara Eropa yang mayoritas penduduknya Muslim seperti Bosnia, Herzegovina, Turki, Albania, dan Kosovo. Di Bulgaria, Prancis dan Inggris rata-rata populasi Muslim mencapai sekitar 20 persen," kata Kiai Muhyiddin yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) saat dihubungi Republika, Rabu (26/7/2023).
Kiai Muhyiddin mengatakan banyaknya keluarga Muslim yang sukses di Eropa menjadi salah satu momok yang menakutkan bagi Uni Eropa. Uni Eropa khawatir umat Islam bisa menjadi yang terkuat dibanding umat agama lain di Eropa.
Ia menerangkan wali kota London adalah...