REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Masyarakat di sejumlah daerah Jawa Timur (Jatim) merasa khawatir karena kelangkaan gas LPG subsidi yang terjadi selama beberapa waktu terakhir. Hal ini terutama turut dirasakan oleh masyarakat Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu yang wilayahnya berdekatan.
Buher mengimbau kepada para agen pendistribusian tabung gas LPG bersubsidi untuk melakukan pendistribusian sesuai ketentuan. Pihaknya berharap tidak ada penimbunan yang merugikan masyarakat.
Di tengah situasi ini, masyarakat yang berada dalam golongan menengah ke atas diharapkan menggunakan gas LPG non-subsidi. Langkah ini dilakukan sebagai cara mengatasi kelangkaan gas LPG subsidi yang dikhususkan bagi warga yang membutuhkan.
Selanjutnya, Buher menegaskan tidak menutup kemungkinan ke depannya bersama stakeholder terkait akan melakukan sidak. Tindakan tersebut bertujuan untuk memastikan tidak ada penimbunan. "Apabila ditemukan adanya penimbunan, maka kami akan melakukan tindakan tegas" tuturnya.
Sementara itu, Syamsul (33 tahun) selaku warga Malang mengaku turut merasakan bagaimana langkanya LPG subsidi. Ia selama tiga hari terakhir tidak dapat menemukan bahan bakar tersebut untuk keperluan di rumah. Dia telah mencari gas LPG dari wilayah Wagir, Kabupaten Malang hingga Sukun, Kota Malang tetapi hasilnya nihil.
Menurut Syamsul, kondisi ini tidak hanya dialami oleh dirinya. Ia acap menemukan warga lain di jalanan yang sibuk mencari gas LPG subsidi. "Semoga pemerintah bisa hadir menindaklanjuti masalah ini," kata dia menambahkan.