REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia menangkap seorang anggota angkatan lautnya sendiri atas tuduhan merencanakan "serangan teror" terhadap kapal perang Armada Laut Hitam Rusia. Badan keamanan Rusia (FSB) mengatakan anggota angkatan laut itu dituduh merencanakan serangan langsung ke "kapal dengan senjata presisi tinggi."
Markas Armada Laut Hitam berada di Crimea yang Rusia aneksasi dari Ukraina pada 2014 lalu. Dalam pernyataannya, Kamis (27/7/2023) FSB mengatakan tersangka "direkrut badan intelijen Ukraina" dan ditemukan memiliki dua bom rakitan di rumahnya.
FSB juga menuduh anggota angkatan laut itu mengirimkan rahasia negara ke Ukraina. Sebelumnya Rusia menjatuhkan dakwaan yang lebih ringan pada anggota pasukan pertahanannya sendiri seperti disersi.
Namun tuduhan terhadap anggota angkatan laut ini yang kemungkinan termasuk terorisme, pengkhianatan, membocorkan rahasia negara dan memiliki bahan peledak ilegal merupakan dakwaan berat.
Pernyataan tersebut tidak memberikan detail lebih dan sangat sulit untuk memverifikasi tuduhan itu dengan independen.
Terpisah, media pemerintah Rusia mengutip FSB yang mengatakan dua orang agen intelijen Ukraina divonis 15 tahun penjara di pengadilan Rusia. Masing-masing ditahan di penjara keamanan ketat atas tuduhan spionase.