Sementara itu, berdasarkan pemantauan oleh tim Disperindag Kota Bengkulu, pangkalan masih menerima pasokan distribusi gas elpiji dari agen sesuai dengan kuota yang telah ditentukan. Terpantau, tidakada pengurangan pasokan.
Kelangkaan gas elpiji bersubsidi di Kota Bengkulu, menurut Erika, disebabkan karena banyaknya pembeli dari luar wilayah yang bukan warga sekitar pangkalan. Sementara itu, distribusi gas elpiji 3 kilogram juga hanya dilakukan pada hari kerja.
"Disperindag Kota Bengkulu juga menduga Festival Tabut menjadi salah satu faktornya. Pasalnya, pada festival tersebut banyak muncul pedagang musiman, sehingga kebutuhan akan gas 3 kilogram meningkat akhir-akhir ini," tuturnya.