Rabu 02 Aug 2023 15:52 WIB

Retno Marsudi Terima Kunjungan Perdana Menlu Swiss ke Indonesia

Swiss menjadi mitra terbesar Indonesia di European Free Trade Association

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menerima kunjungan Menlu Swiss Ignazio Cassis di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (2/8/2023). Ini merupakan kunjungan resmi pertama Cassis ke Indonesia.
Foto: Republika/Kamran Dikarma
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menerima kunjungan Menlu Swiss Ignazio Cassis di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (2/8/2023). Ini merupakan kunjungan resmi pertama Cassis ke Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menerima kunjungan Menlu Swiss Ignazio Cassis di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (2/8/2023). Ini merupakan kunjungan resmi perdana Cassis ke Indonesia.

“Teman baik saya Ignazio, selamat datang di Jakarta. Suatu kehormatan bagi saya untuk menerima kunjungan resmi pertama Anda ke Indonesia,” ujar Retno saat memberikan keterangan pers bersama Cassis usai melangsungkan pertemuan bilateral tertutup.

Retno mengungkapkan, Swiss merupakan salah satu mitra ekonomi penting Indonesia di Eropa. Swiss menjadi mitra terbesar Indonesia di European Free Trade Association (EFTA). Tak hanya itu, Swiss juga salah satu investor Eropa terbesar di Indonesia. “Dan kunjungan Anda hari ini tentunya memberikan lebih banyak momentum untuk meningkatkan hubungan bilateral kita ke tingkat yang lebih tinggi,” ucap Retno kepada Cassis.

Sementara itu Cassis mengucapkan terima kasih atas sambutan yang diberikan kepadanya. “Terima kasih untuk Menteri Retno atas undangan yang sangat hangat ini ke Indonesia. Bukan hanya suatu kehormatan, tetapi juga kesenangan nyata untuk berada di sini,” katanya.

Cassis mengungkapkan, kunjungan terakhirnya ke Indonesia terjadi 11 tahun lalu. Kala itu dia datang sebagai anggota parlemen Swiss. Topik yang didiskusikan kala itu pun hampir sama, yakni tentang perjanjian perdagangan bebas. “Kita sedang mengembangkan langkah pertama. Sekarang hari ini kita dapat mendiskusikan bagaimana menerapkannya dan bagaimana mendorongnya untuk tahun-tahun mendatang,” ucapnya.

Dia mengatakan, awal tahun ini Swiss mengadopsi Southeast Asia Strategy 2023-2026. Cassis menjelaskan, strategi tersebut merupakan bentuk pengakuan Pemerintah Swiss atas meningkatnya kepentingan ekonomi dan geopolitik di Asia Tenggara. “Strategi itu menggarisbawahi ambisi kami untuk lebih memperdalam hubungan yang ada, termasuk khususnya dengan Indonesia,” ujarnya.

Cassis menambahkan, Indonesia dan Swiss sudah menikmati 72 tahun relasi diplomatik. “Dan kami telah menjadi mitra dalam kerja sama pembangunan selama hampir 50 tahun. Perkembangan pertumbuhan kita berlanjut hingga hari ini seperti yang disebutkan kolega saya sebelumnya,” ucap Cassis kepada Menlu Retno.

Cassis tiba di Indonesia pada Selasa (1/8/2023). Dia diagendakan bertolak meninggalkan Tanah Air pada Kamis (3/8/2023).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement