REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Jumlah korban tewas akibat bom bunuh diri di Pakistan telah meningkat menjadi 63 orang, kata para pejabat setempat. Pernyataan itu seiring dengan apa yang dikatakan Perdana Menteri Shehbaz Sharif bahwa 'warga negara Afghanistan' telah terlibat dalam serentetan serangan baru-baru ini.
Ledakan pada hari Ahad (30/7/2023) lalu menargetkan para peserta rapat umum untuk partai politik religius Jamiat Ulema-e-Islam-Fazal (JUI-F) di distrik kesukuan Bajaur, Pakistan barat laut. Lebih dari 123 orang lainnya terluka dalam ledakan di partai politik tersebut.
Militer Pakistan sebelumnya menghabiskan waktu bertahun-tahun memerangi Taliban Pakistan di wilayah ini sebelum menyatakan bahwa distrik ini telah bersih dari pemberontak pada tahun 2016.
"Sejauh ini 63 orang telah tewas dalam serangan bom bunuh diri tersebut," ujar Liaquat Ali, juru bicara rumah sakit milik pemerintah di Bajaur, dilansir Aljazirah, Rabu (2/8/2023).
Sebanyak 123 orang lain yang terluka dalam serangan itu telah dirawat, menurutnya. Ali mengatakan beberapa orang yang terluka dirawat di rumah sakit di Peshawar, ibukota provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Kelompok bersenjata ISIL (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap sebuah pertemuan para pendukung JUI-F, yang dipimpin oleh Maulana Fazlur Rehman.
JUI-F adalah bagian dari Aliansi Demokratik Pakistan, sebuah koalisi politik yang berafiliasi dengan pemerintah di mana Rehman memainkan peran utama. Rehman telah menuntut penangkapan semua pihak yang berada di balik pengeboman tersebut.
Perdana Menteri Sharif mengatakan bahwa para penyerang di balik serangan bom bunuh diri baru-baru ini di Pakistan dibantu oleh "warga negara Afghanistan" di seberang perbatasan. "Perdana Menteri mencatat dengan prihatin keterlibatan warga negara Afghanistan dalam ledakan-ledakan bunuh diri tersebut," sebuah pernyataan dari kantor Sharif mengatakan.
Taliban Pakistan, yang dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan, atau TTP, adalah sebuah kelompok yang terpisah namun bersekutu dengan Taliban Afghanistan. TTP telah melakukan beberapa serangan mematikan di Pakistan sejak tahun lalu ketika mereka mengakhiri gencatan senjata dengan pemerintah. Namun, kelompok ini mengecam pengeboman Bajaur.
Sebuah serangan Taliban terhadap sebuah sekolah yang dikelola oleh tentara di Peshawar pada tahun 2014 menewaskan 147 orang, sebagian besar adalah anak-anak sekolah. Pada bulan Januari, 74 orang tewas dalam pemboman di sebuah masjid di Peshawar. Dan pada bulan Februari, lebih dari 100 orang, sebagian besar polisi, tewas dalam pemboman masjid di dalam markas besar polisi Peshawar.