Kamis 03 Aug 2023 11:00 WIB

Korban Tewas Akibat Bom Bunuh Diri di Pakistan Bertambah Jadi 63 Orang

Sebanyak 123 orang lain yang terluka dalam serangan itu telah dirawat.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Kerabat dan pelayat membawa peti mati korban yang tewas dalam serangan bom bunuh diri hari Minggu di distrik Bajur di Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, Senin, 31 Juli 2023.
Foto: AP Photo/Mohammad Sajjad
Kerabat dan pelayat membawa peti mati korban yang tewas dalam serangan bom bunuh diri hari Minggu di distrik Bajur di Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, Senin, 31 Juli 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Jumlah korban tewas akibat bom bunuh diri di Pakistan telah meningkat menjadi 63 orang, kata para pejabat setempat. Pernyataan itu seiring dengan apa yang dikatakan Perdana Menteri Shehbaz Sharif bahwa 'warga negara Afghanistan' telah terlibat dalam serentetan serangan baru-baru ini.

Ledakan pada hari Ahad (30/7/2023) lalu menargetkan para peserta rapat umum untuk partai politik religius Jamiat Ulema-e-Islam-Fazal (JUI-F) di distrik kesukuan Bajaur, Pakistan barat laut. Lebih dari 123 orang lainnya terluka dalam ledakan di partai politik tersebut.

Baca Juga

Militer Pakistan sebelumnya menghabiskan waktu bertahun-tahun memerangi Taliban Pakistan di wilayah ini sebelum menyatakan bahwa distrik ini telah bersih dari pemberontak pada tahun 2016.

"Sejauh ini 63 orang telah tewas dalam serangan bom bunuh diri tersebut," ujar Liaquat Ali, juru bicara rumah sakit milik pemerintah di Bajaur, dilansir Aljazirah, Rabu (2/8/2023).

Sebanyak 123 orang lain yang terluka dalam serangan itu telah dirawat, menurutnya. Ali mengatakan beberapa orang yang terluka dirawat di rumah sakit di Peshawar, ibukota provinsi Khyber Pakhtunkhwa.

Kelompok bersenjata ISIL (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap sebuah pertemuan para pendukung JUI-F, yang dipimpin oleh Maulana Fazlur Rehman.

JUI-F adalah bagian dari Aliansi Demokratik Pakistan, sebuah koalisi politik yang berafiliasi dengan pemerintah di mana Rehman memainkan peran utama. Rehman telah menuntut penangkapan semua pihak yang berada di balik pengeboman tersebut.

Perdana Menteri Sharif mengatakan bahwa para penyerang di balik serangan bom bunuh diri baru-baru ini di Pakistan dibantu oleh "warga negara Afghanistan" di seberang perbatasan. "Perdana Menteri mencatat dengan prihatin keterlibatan warga negara Afghanistan dalam ledakan-ledakan bunuh diri tersebut," sebuah pernyataan dari kantor Sharif mengatakan.

Taliban Pakistan, yang dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan, atau TTP, adalah sebuah kelompok yang terpisah namun bersekutu dengan Taliban Afghanistan. TTP telah melakukan beberapa serangan mematikan di Pakistan sejak tahun lalu ketika mereka mengakhiri gencatan senjata dengan pemerintah. Namun, kelompok ini mengecam pengeboman Bajaur.

Sebuah serangan Taliban terhadap sebuah sekolah yang dikelola oleh tentara di Peshawar pada tahun 2014 menewaskan 147 orang, sebagian besar adalah anak-anak sekolah. Pada bulan Januari, 74 orang tewas dalam pemboman di sebuah masjid di Peshawar. Dan pada bulan Februari, lebih dari 100 orang, sebagian besar polisi, tewas dalam pemboman masjid di dalam markas besar polisi Peshawar.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement