Rabu 09 Aug 2023 09:16 WIB

Ini Isi Chat Terakhir Sinéad O'Connor dengan Sahabatnya, Bob Geldof

Semasa kecil, Bob Geldof dan Sinead O Connor rumahnya berdekatan.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Warga Irlandia berkumpul untuk menyaksikan prosesi pemakaman SInead O Connor di Dublin. O Connor akan dimakamkan secara Islami.
Foto: EPA-EFE/Bryan Meade
Warga Irlandia berkumpul untuk menyaksikan prosesi pemakaman SInead O Connor di Dublin. O Connor akan dimakamkan secara Islami.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rocker Bob Geldof mengungkap obrolan pesan teks pendek terakhir almarhumah penyanyi asal Irlandia Sinéad O'Connor dengannya. O'Connor meninggal dalam usia 56 tahun pada 26 Juli 2023.

Geldof merupakan sahabat O'Connor selama lebih dari 30 tahun. Sabtu lalu, Geldof menceritakan kepada penonton Festival Cavan Calling di Cavan, Irlandia bahwa dia sempat chatting sekitar dua pekan sebelum O'Connor meninggal dunia.

Baca Juga

"Dia adalah teman baikku. Kami berbicara beberapa pekan yang lalu. Beberapa teks sarat dengan keputusasaan, hilang harapan, dan kesedihan, dan beberapa sangat bahagia. Dia seperti itu," kata musisi berusia 71 tahun itu, dilansir New York Post, Rabu (9/8/2023).

Persahabatan keduanya berawal dari masa kecil mereka. Keduanya merupakan tetangga yang rumahnya hanya berjarak 68 meter.

Mereka juga naik bus yang sama ke sekolah. O'Connor, yang meninggalkan tiga anak dan satu cucu, memiliki masa muda yang bermasalah dan tragis. O'Connor pernah mengaku mendapat kekerasan dari ibunya semasa kecil.

"Dia memiliki ruang penyiksaan," ujar O'Connor dengan berlinang air mata memberi tahu psikolog sekaligus pembawa acara TV, Dr Phil, tentang mendiang ibunya, Johanna O'Grady.

"Aku ingat, dia bilang bahwa aku seharusnya tidak lahir. Dia tidak menginginkanku. Dia adalah orang yang senang, akan tersenyum, saat menyakitimu," kata penyanyi "Nothing Compares 2U" itu.

O'Connor pernah melakukan hal kontroversial merobek foto Paus Yohanes Paulus II di televisi pada 1992 untuk memprotes pelecehan seks anak yang merajalela di Gereja Katolik. O'Connor mengatakan bahwa itu adalah foto yang sama dengan milik ibunya.

"Niatku selalu untuk menghancurkan foto paus milik ibu. (Tindakan merobek foto milik ibunya) itu mewakili kebohongan dan pembohong dan pelecehan. Tipe orang yang menyimpan barang-barang ini adalah iblis seperti ibuku," ujar O'Connor dalam memoarnya.

Geldof mengibaratkan sahabatnya, O'Connor, sebagai pistol. Sekitar dua tahun lalu, Geldof memberi tahu O'Connor sosok inspirasi hebat Yeats, objek cinta, wanita revolusioner, tentang Maud Gonne yang merupakan seniman hebat sekaligus revolusioner asal Irlandia.

"Tidak bermaksud membandingkan, tapi aku bicara perasaan yang ku miliki bahwa Sinéad adalah Maud Gonne di zaman kita, dan mungkin sama pentingnya di Irlandia modern. Dia tanpa henti, dia memiliki suara yang belum pernah kita dengar, begitu murni. Dia mengontekstualisasi ulang kontroversi foto Paus," kata Geldof.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement