Rabu 09 Aug 2023 19:54 WIB

HNW: Pelecehan di Miss Universe Harus Diusut Tuntas

Politisi PKS Hidayat Nur wahid minta pelecehan di Miss Universe harus diusut tuntas.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Hidayat Nur Wahid. Politisi PKS Hidayat Nur wahid minta pelecehan di Miss Universe harus diusut tuntas.
Foto: istimewa
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Hidayat Nur Wahid. Politisi PKS Hidayat Nur wahid minta pelecehan di Miss Universe harus diusut tuntas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid, turut menyesalkan dugaan pelecehan seksual di Miss Universe Indonesia. Ia berharap, kasus ini bisa ditindaklanjuti secara benar dan serius.

"Supaya hukum bisa ditegakkan dan hak warga bisa dilindungi," kata HNW kepada Republika, Rabu (9/8/2023).

Baca Juga

Ia turut menyesalkan peristiwa semacam itu bisa terjadi dalam acara yang disebut untuk memuliakan perempuan-perempuan yang berprestasi itu. Tapi, malah menghadirkan hal-hal melecehkan dan tidak menghormati perempuan.

"Tentu itu sesuatu yang sangat disesalkan," ujar HNW.

Tapi, Wakil Ketua Dewan Syuro PKS itu merasa, seharusnya finalis-finalis kontes itu secara otomatis menolak saat dihadapkan hal-hal seperti yang diadukan. Tidak serta merta mau, apalagi dengan permintaan tak senonoh.

Terlebih, kabar menyebut kalau body checking tanpa busana itu tidak ada dalam daftar acara. Selain itu, ia meyakini, hati nurani seorang wanita pasti menolak dan tidak membiarkan saja kejadian seperti itu terjadi.

Hal ini, lanjut HNW, tentu sangat terkait kepada individu-individu yang bersangkutan. Ia mencontohkan, tindakan korupsi pejabat-pejabat, kalau tidak mau tentu mereka tidak akan korupsi sekalipun mereka ditawari.

"Saya juga mempertanyakan kenapa mereka mau saja diperlakukan semacam itu," kata HNW.

Meski begitu, HNW menegaskan, itu sudah menjadi aduan dan seharusnya Polisi bisa menegakkan aturan hukum dengan sebenar-benarnya. Sehingga, kejadian seperti ini tidak terulang kembali dan bisa jadi pelajaran.

"Pelajaran bagi siapapun untuk betul betul menegakkan harkat dan martabat diri supaya tidak mudah diperlakukan dengan cara-cara yang tidak bermartabat seperti itu," ujar Wakil Ketua MPR RI tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement