REPUBLIKA.CO.ID, SIMALUNGUN -- Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kesempurnaan dalam beribadah dapat tercipta. Salah satunya dengan memahami bagaimana tata cara pelaksanaan ibadah itu sendiri.
Seperti dinukil dari Kantor Berita Antara, Jumat (11/8/2023), hal inilah yang kemudian menginspirasi sukarelawan Santri Dukung Ganjar (SDG) Sumatra Utara (Sumut) untuk menghelat pelatihan fardu kifayah di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Iman, Desa Silau Dunia, Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara.
"Kami melakukan kegiatan pelatihan fardu kifayah dan doa bersama. Pelatihan itu sendiri cukup penting di tengah-tengah masyarakat karena menjadi salah satu ilmu yang harus benar-benar dipahami dan dapat diaplikasikan kami sebagai santri ataupun alumni pesantren," ujar Koordinator Wilayah SDG Sumut, Randi Hermawan.
Nantinya, kata Randi, para santri secara tidak langsung akan mengemban tanggung jawab terkait fardu kifayah seperti tata cara mengkafani jenazah di mata masyarakat.
Karena itu, diharapkan santri dan santriwati yang mengikuti pelatihan dapat mengaplikasikan ilmu tersebut kelak saat mereka telah terjun ke tengah-tengah masyarakat.
"Melalui pelatihan ini harapan saya kepada pondok pesantren dan santri/santriwati mereka mampu mengaplikasikan ilmu yang telah diberikan pemateri tadi dan dapat diaplikasikan di tengah-tengah masyarakat," kata Randi.
Para peserta yang ikut pelatihan tampak antusias menyaksikan penyampaian materi dan praktik fardu kifayah mengkafani jenazah.
Salah satu santri, Lukman mengatakan pelatihan itu sangat bermanfaat untuk lebih memperdalam pengetahuan mereka. "Tanggapan saya ya bagus dengan pelatihan supaya pas tamat kami bisa menunjukkan hasil santri kita belajar. Biar kami bisa mengaplikasikan ke masyarakat untuk tanda kita bahwa bisa menjadi santri," ungkap Lukman.
Selain mengedukasi para peserta melalui pelatihan, Santri Dukung Ganjar juga hadir memberikan sejumlah bantuan untuk keberlangsungan proses belajar mengajar di Ponpes Nurul Iman.
Adapun bantuan yang diberikan, yaitu berupa 40 sak semen untuk pembangunan ponpes. Menanggapi itu, Pengasuh Ponpes Nurul Iman Basri Parapat mengucapkan rasa terima kasihnya kepada simpatisan Ganjar Pranowo tersebut.
"Alhamdulillah sangat bermanfaat untuk kami, terutamanya untuk santri-santri kami di sini. Begitu juga sama semen tadi, mudah-mudahan sangat membantu untuk kami untuk melanjutkan pembangunan yang ada di pesantren ini," kata Basri. "Harapannya yang terbaik saja untuk Bapak Ganjar," lanjut dia.