Senin 14 Aug 2023 05:03 WIB

Hati-Hati, Ada Aplikasi Populer yang Kuras Baterai Ponsel Android

Praktik menjalankan iklan tanpa izin pengguna merupakan hal yang dilarang Google.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Natalia Endah Hapsari
Tim keamanan McAfee menemukan 43 aplikasi Android yang bisa menjalankan iklan secara terus-menerus meski layar ponsel dalam keadaan tidak aktif atau terkunci. (ilustrasi).
Foto: Dok. Web
Tim keamanan McAfee menemukan 43 aplikasi Android yang bisa menjalankan iklan secara terus-menerus meski layar ponsel dalam keadaan tidak aktif atau terkunci. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Tim keamanan McAfee menemukan 43 aplikasi Android, yang bisa menjalankan iklan secara terus-menerus meski layar ponsel dalam keadaan tidak aktif atau terkunci. Iklan yang terus dijalankan oleh aplikasi-aplikasi tersebut membuat baterai ponsel terkuras lebih cepat, meski ponsel jarang digunakan.

Praktik menjalankan iklan tanpa izin pengguna merupakan hal yang dilarang oleh Google. Artinya, 43 aplikasi tersebut sebenarnya telah menyalahi kebijakan Google Play Developer yang dibuat oleh Google.

Baca Juga

Meski dilarang, para pengembang 43 aplikasi ini tetap mencuri kesempatan demi mendapatkan keuntungan dari iklan-iklan yang mereka jalankan tanpa izin di ponsel pengguna. Ironisnya, aplikasi-aplikasi tersebut telah diunduh oleh 2,5 juta pengguna sebelum Google menghapusnya dari Google Play.

Temuan 43 aplikasi ini diungkapkan oleh McAfee melalui laman resmi mereka. McAfee mengungkapkan bahwa sebagian besar aplikasi-aplikasi nakal tersebut merupakan aplikasi TV/DBM Player, pengunduh musik, berita, dan kalender.

Untuk menghindari kecurigaan, iklan tak langsung muncul sesaat setelah aplikasi diunduh dan dipasang ke ponsel. Iklan baru bermunculan secara otomatis sekitar beberapa pekan setelah aplikasi dipasang pada ponsel. Trik inilah yang membuat praktik penipuan dari 43 aplikasi nakal tersebut sulit untuk terdeteksi.

Berdasarkan informasi yang diperoleh McAfee, sebagian besar korban dari serangan iklan tanpa izin ini berbasis di Inggris dan Amerika Serikat. Namun, bukan tidak mungkin bila pengguna Android di negara lain bisa menjadi korban penipuan serupa di kemudian hari.

Untuk menghindari aplikasi serupa pada masa mendatang, McAfee menganjurkan pengguna Android untuk lebih berhati-hati saat mengunduh aplikasi, meski melalui Google Play. Sebelum memasang aplikasi tersebut, pengguna Android sangat disarankan untuk mengecek semua "permission" atau perizinan yang diminta oleh aplikasi.

Selain itu, McAfee juga menganjurkan pengguna Android untuk mengecek performa ponsel mereka setelah memasang aplikasi baru. Bila baterai menjadi lebih cepat terkuras, kemungkinan aplikasi baru tersebut melakukan aktivitas terlarang tanpa sepengetahuan pengguna.

Secara umum, aplikasi biasanya akan meminta perizinan untuk keperluan fungsional dari aplikasi tersebut. Akan tetapi, hal ini terkadang dimanfaatkan pula oleh aplikasi nakal untuk meraup keuntungan pribadi.

Oleh karena itu, McAfee juga mengimbau para pengguna Android untuk lebih hati-hati sebelum mengabulkan permintaan izin dari aplikasi yang baru mereka pasang. Bila tidak berhati-hati, pengguna bisa tanpa sadar memberikan izin kepada aplikasi tersebut untuk melakukan hal-hal yang bisa merugikan pengguna, seperti mengaktifkan iklan secara terus-menerus di ponsel.

"Penting bagi pengguna untuk waspada dan melakukan evaluasi secara hati-hati sebelum mengabulkan permintaan izin atau permission (dari aplikasi)," ujar McAfee, seperti dilansir Mirror pada Ahad (13/8/2023).

Selain itu, pengguna Android sangat dianjurkan untuk mengecek suatu aplikasi secara menyeluruh sebelum mengunduh dan memasangnya. Pastikan pula aplikasi tersebut dikembangkan oleh pengembang yang tepercaya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement