REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Produsen alat pertahanan Jerman Rheinmetall mengatakan pada hari Senin (14/8/2023) bahwa mereka telah menerima pesanan senilai dua digit juta euro untuk memasok sistem pesawat tak berawak/drone Luna ke Ukraina tahun ini.
"Pesanan tersebut merupakan bagian dari paket bantuan militer ekstensif yang diprakarsai oleh pemerintah Jerman pada bulan Juli 2023," katanya dalam keterangan dirilis Reuters.
Sistem pengintaian jarak pendek yang didukung udara ini harus siap untuk dikirim pada tahun 2023, tambah Rheinmetall. Sistem ini mencakup pelontar peluncuran, peralatan jaring opsional untuk menangkap drone saat mendarat serta peralatan untuk perbaikan cepat, menurut Rheinmetall.
Sistem pengintaian tanpa awak Luna, yang didukung dari udara, diproduksi oleh produsen senjata Jerman. Luna X 2000 adalah kendaraan udara pengawasan dan pengintaian tak berawak Jerman yang beroperasi dengan Bundeswehr (Angkatan Darat Jerman) dan diproduksi oleh EMT Penzberg Jerman.
Rheinmetall, produsen otomotif dan persenjataan Jerman, akan mengirimkan sistem drone Luna New Generation ke Ukraina pada akhir tahun 2023. Paket tersebut akan terdiri dari stasiun kontrol darat dengan beberapa drone, pelontar peluncur, dan truk militer, menurut Bild.
Sistem pesawat tak berawak dapat digunakan sebagai sistem pengintaian, menyediakan jaringan LTE dan mencegat atau menyadap komunikasi. Drone ini diintegrasikan ke dalam setiap fase pertempuran di kedua belah pihak - Rusia dan Ukraina, dengan armada yang luas, pertahanan udara, dan sistem pengacau.
Sebuah laporan dari Conflict Armament Research yang berbasis di Inggris yang diterbitkan pada awal Agustus, mengindikasikan bahwa Rusia telah mulai membuat salinan drone serang yang diperoleh dari Iran pada tahun sebelumnya dan telah menggunakannya untuk melawan Ukraina. Drone kamikaze Shahed buatan Iran telah menjadi salah satu senjata paling efektif bagi Rusia.
Rheinmetall diidentifikasi sebagai pembeli yang sebelumnya tidak dikenal yang baru-baru ini membeli 50 tank Leopard 1 untuk Ukraina dari perusahaan Belgia OIP Land Systems, surat kabar Handelsblatt melaporkan pada 8 Agustus. Perusahaan ini membeli tank-tank yang akan dipasang kembali di Jerman sebagai bagian dari ekspor kendaraan lapis baja di masa depan ke Kyiv.