REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Surakarta menyatakan penataan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di kawasan Alun-Alun Utara dan Alun-alun Selatan menunggu metode kerja revitalisasi Keraton Surakarta.
"Metode kerjanya saya belum dapat," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi di Solo, Jawa Tengah, Ahad (27/8/2023).
Ia mengatakan koordinasi masih dilakukan antara Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang akan mengerjakan revitalisasi tersebut.
"Ini baru proses awal pengerjaan, jadi PKL di alun-alun masih berjualan seperti biasa," katanya.
Terkait dengan penataan PKL, dikatakannya, juga tergantung dari tahapan revitalisasi. "Yang mana dulu yang dikerjakan, kalau belum dikerjakan mestinya ada pelonggaran," katanya.
Terkait dengan lokasi sementara untuk berjualan para PKL, dikatakannya, tidak disediakan secara khusus oleh Pemerintah Kota Surakarta. "Tempat sementara untuk PKL kan tidak ada lokasi darurat, kecuali pasar, baru kami menyediakan tempat berjualan secara khusus," katanya.
Menurut dia, langkah tersebut seperti halnya yang dilakukan pada penataan kawasan PKL Manahan Solo. Menurut dia, pada saat proses revitalisasi para pedagang diminta untuk mencari tempat berjualan sementara masing-masing.
"Waktu itu PKL jualannya juga di beberapa lokasi. Setelah jadi mereka baru kembali ke Shelter Manahan," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Surakarta bersama dengan Kementerian PUPR RI berencana merevitalisasi Keraton Surakarta. Untuk pengerjaan akan dimulai dari kawasan luar, salah satunya alun-alun.