Kamis 31 Aug 2023 15:01 WIB

Pandangan Sains Terhadap Azab Badai Dahsyat Kaum Aad di Era Nabi Hud

Dengan sombongnya, kaum Aad meminta azab dari Allah SWT disegerakan datangnya.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Pandangan Sains Terhadap Azab Badai Dahsyat Kaum Aad di Era Nabi Hud
Foto:

Sedangkan kaum Aad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin, Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus; maka kamu melihat kaum Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk). (QS al-Haqqah Ayat 6-7)

Badai topan yang menghancurkan kaum Aad sungguh dahsyat. Semula kaum Aad mengira mereka didatangi awan yang menuju lembah-lembah mereka sebagai pertanda akan datangnya hujan.

Kaum Aad saat itu sangat mengharapkan hujan setelah dalam periode lama lembah yang mereka diami mengalami kekeringan. Namun, yang datang itu adalah badai pembawa azab yang pedih. 

Allah SAW mengembuskan badai yang sangat kencang dengan suara gemuruh dan cuaca yang teramat dingin selama tujuh malam delapan hari berturut-turut. Badai azab ini mampu mengempaskan semua penduduk Aad di kota Iram, membuat mereka bagaikan batang pohon palem yang tumbang dan tercabut beserta akarnya, bergelimpangan seperti tunggul pohon kurma yang telah lapuk. 

Sungguh tidak terbayangkan bagaimana sebuah kota dengan pilar-pilar bangunannya yang tinggi dan sangat kukuh, dengan benteng-benteng yang tinggi, tersapu bersih seluruh penduduk beserta bangunannya, menyisakan sedikit puing-puing bangunan yang tidak lagi berguna. Sayangnya, data ilmiah paleogeologik tentang peristiwa itu belum didapatkan hingga saat ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement