Kamis 31 Aug 2023 22:08 WIB

Ini Manusia yang Paling Hebat Ujiannya

Manusia yang paling hebat ujiannya adalah para nabi.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
 Ini Manusia yang Paling Hebat Ujiannya. Foto:  Musibah erupsi gunung berapi di Indonesia (ilustrasi).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Ini Manusia yang Paling Hebat Ujiannya. Foto: Musibah erupsi gunung berapi di Indonesia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam Islam ujian dianggap sebagai bagian dari rencana Allah untuk menguji iman, kesabaran, dan keteguhan hati manusia. Dalam Alquran, berulang kali disebutkan bahwa manusia akan diuji dengan berbagai cobaan, baik dalam bentuk kesulitan maupun kemudahan, sebagai bagian dari rencana Allah.

Namun, siapa manusia paling hebat ujiannya?

Baca Juga

Dalam kitabnya yang berjudul Al Lamaat, ulama dan cendikiawan asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi (1878-1960M) mengutip hadits nabi yang mengungkapkan manusia paling hebat yang menerima ujian. Nabi SAW bersabda,

ﺃﺷﺪّ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺑﻠﺎﺀً ﺍﻟﺄﻧﺒﻴﺎﺀ ﺛﻢ ﺍﻟﺄﻭﻟﻴﺎﺀ، ﺛﻢ ﺍﻟﺄﻣﺜﻞ ﻓﺎﻟﺄﻣﺜﻞ

Artinya: “Manusia yang paling hebat ujiannya adalah para nabi, kemudian para wali, lalu seterusnya dan seterusnya.”

Sebagai penghulu orang-orang yang mendapat ujian adalah Nabi yang sangat penyabar, Ayyub AS, lalu disusul para nabi yang lainnya, kemudian para wali, dan selanjutnya orang-orang yang saleh. Menurut Nursi, mereka semua menerima berbagai penyakit yang mereka derita sebagai ibadah semata dan anugerah Ilahi.

“Karena itu, mereka bersyukur dengan penuh kesabaran. Mereka menganggapnya sebagai sejenis operasi bedah yang dipersembahkan kepada mereka dari sisi Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang,” kata Nursi dikutip dari buku Al-Lamaat halaman 408-409 yang diterbitkan Risalah Nur Press.

Nursi mengatakan, apabila engkau ingin bergabung bersama rombongan maknawi itu, bersyukurlah di tengah-tengah kesabaranmu. Jika tidak, keluhan-keluhanmu akan membuat mereka menolakmu untuk bergabung ke dalam rombongan mereka sekaligus akan membuatmu terjerumus ke dalam jurang orang-orang yang lalai. Dengan begitu, engkau akan meniti jalan yang penuh kegelapan.

“Ya, ada beberapa penyakit yang jika berakhir dengan kematian, akan menjadikan si penderitanya memperoleh derajat mati syahid yang membuatnya meraih tingkatan kewalian. Di antaranya adalah sakit di saat melahirkan, sakit perut, tenggelam, terbakar, dan penyakit pes,” jelas Nursi.

Jika para penderita sakit ini kemudian meninggal dunia, ia akan naik ke derajat mati syahid. Selain itu, menurut Nursi, ada banyak penyakit penuh berkah yang mengantarkan penderitanya memperoleh derajat kewalian ketika mati akibat penyakit tersebut.

“Karena penyakit bisa membuat seseorang mengurangi cintanya terhadap dunia dan kemegahannya, pada saat yang sama ia juga membuat perpisahannya dengan dunia tidak begitu pedih. Bahkan bisa jadi perpisahan atau kematian tersebut merupakan sesuatu yang mereka senangi,” kata Nursi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement