REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Sebanyak lebih dari 14 juta penjual dan hampir 100 persen pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) telah menggunakan marketplace Tokopedia selama 14 tahun. Pertumbuhan pesat pelaku UMKM dalam marketplace ini tak lepas dari inisiatif Hyperlocal Tokopedia.
Kepala Divisi Corporate Affairs Tokopedia Antonia Adega menjelaskan, melalui Hyperlocal Tokopedia, pelaku usaha di seluruh wilayah di Indonesia punya kesempatan yang sama untuk menciptakan peluang bisnis lewat pemanfaatan teknologi. Hyperlocal Tokopedia menerapkan teknologi geo-tagging dan bertujuan mendekatkan penjual dan pembeli di mana pun mereka berada.
“Hyperlocal Tokopedia terdiri dari berbagai manifestasi. Contohnya, Kumpulan Toko Pilihan (KTP) yang merupakan halaman kurasi produk penjual terdekat dari lokasi pembeli. KTP memungkinkan penjual menjangkau pasar di wilayah sekitarnya dengan lebih mudah,” jelas Antonio Adega dalam Media Workshop di Yogyakarta, Rabu (30/8/2023).
Ada pula Dilayani Tokopedia, layanan pemenuhan pesanan, mulai dari penerimaan, pengemasan, pengantaran ke kurir dan penanganan kendala. Penjual dapat menitipkan produk di gudang-gudang pintar Dilayani Tokopedia pada wilayah dengan permintaan tinggi. Adega menjelaskan, dengan Dilayani Tokopedia, penjual bisa menjangkau pasar di luar kota atau pulau dengan lebih mudah, tanpa harus berpindah lokasi dan membuka toko cabang sendiri.
“Selama lebih dari 14 tahun berdiri, Tokopedia saat ini sudah terdiri dari lebih dari 14 juta penjual dan hampir 100 persen pelaku UMKM. Melalui Tokopedia, mereka memasarkan lebih dari 1,8 miliar produk terdaftar kepada masyarakat di 99 persen kecamatan di Indonesia,” kata Adega.
Menurut Adega, inisiatif Hyperlocal Tokopedia membantu kemajuan pelaku usaha di Indonesia, termasuk Yogyakarta. Upaya ini sejalan dengan salah satu komitmen ESG GoTo Tiga Nol (Three Zeroes), yaitu Nol Hambatan (Zero Barriers).
"Kami ingin membantu pelaku usaha menciptakan peluang tanpa hambatan lewat ekosistem GoTo termasuk Tokopedia," ujarnya.
Selain membantu pelaku usaha lokal menciptakan peluang, Hyperlocal Tokopedia juga mempermudah masyarakat di seluruh wilayah di Indonesia mengakses lebih banyak pilihan produk kebutuhan dengan lebih cepat dan efisien. Hyperlocal Tokopedia pun berdampak positif terhadap tren belanja online masyarakat Indonesia.
Data internal Tokopedia mencatat, secara keseluruhan, kebutuhan sehari-hari atau groceries (seperti makanan dan minuman serta kecantikan dan perawatan diri), rumah tangga, fesyen, elektronik, olahraga dan hobi menjadi beberapa kategori produk paling laris selama setahun ke belakang.
“Pada kategori produk makanan dan minuman di Tokopedia, hampers makanan (kue kering, cokelat, buah), wortel dan beras ketan menjadi beberapa produk paling laris, sepanjang semester I 2023 dibandingkan semester II 2022, dengan rata-rata peningkatan transaksi hampir dua kali lipat,” kata Adega.
Khusus di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), beberapa kategori produk paling laris di Tokopedia selama setahun ke belakang, antara lain olahraga dan hobi, fesyen, serta kebutuhan sehari-hari atau groceries (termasuk makanan dan minuman serta perawatan diri).
“Selain itu, di DIY, daging kambing, hampers makanan (kue kering, cokelat), beras hitam, cabai hijau dan kopi literan menjadi beberapa produk makanan dan minuman yang paling banyak dibeli melalui Tokopedia. Sepanjang semester I 2023 dibandingkan semester II 2022, dengan rata-rata peningkatan penjualan lebih dari 2,5 kali lipat,” jelasnya.
Selain melalui KTP dan Dilayani Tokopedia, masyarakat juga bisa mengakses produk makanan dan minuman dengan lebih mudah dan terjangkau dari berbagai pelaku usaha di Indonesia lewat kampanye Tokopedia NYAM!–yang juga merupakan perwujudan Hyperlocal Tokopedia–dengan berbagai penawaran menarik.