Sabtu 02 Sep 2023 23:07 WIB

SIC Bekali Pelajar Sekolah Menengah Jadi Pengembang Produk IoT

Sejak diluncurkan 2019, SIC terus berevolusi kembangkan pelatihan TIK sesuai zaman.

Red: Erik Purnama Putra
Glasstic, karya siswa SMK Al Huda, Kota Kediri, Jawa Timur.
Foto: Istimewa
Glasstic, karya siswa SMK Al Huda, Kota Kediri, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dengan pertumbuhan pengadopsian Internet of Things (IoT) yang makin masif di Indonesia, Samsung Innovation Campus (SIC) mempersiapkan siswa-siswi sekolah menengah di Indonesia menjadi pengembang produk IoT. Caranya melalui pembuatan prototipe solusi yang inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat, demi Indonesia lebih maju.

Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, Ennita Pramono, mengatakan, pada era Industri 4.0, kemampuan IoT menjadi sangat penting karena pengaplikasinya semakin luas dan ikut mempengaruhi gaya hidup kita. Jumlah perangkat IoT juga terus tumbuh secara cepat, didukung penetrasi konektivitas yang semakin merata.

"Karena itulah, melalui SIC, Samsung berkomitmen untuk membekali anak-anak SMK dan madrasah aliyah di Indonesia dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri, demi masa depan yang lebih baik," kata Ennita dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (2/9/2023).

Sejak diluncurkan 2019, SIC terus berevolusi dengan mengembangkan pelatihan TIK yang selalu relevan kebutuhan zaman. Dari SIC tahun sebelumnya, para siswa sekolah menengah melahirkan inovasi, seperti Smart Hydroponic Technology (SAHYT), sebuah programming pembelajaran jarak jauh berbasis web, dan helm canggih MyWay yang terhubung dengan aplikasi untuk tunanetra. 

Pengembangan produk IoT menjadi salah satu keterampilan yang penting dan sedang diminati oleh industri saat ini, sejalan dengan makin integralnya produk IoT dalam gaya hidup masyarakat. Contohnya di rumah, berbagai perangkat rumah tangga, seperti kulkas, mesin cuci, bahkan AC, sudah bisa terhubung ke Internet dan dikontrol dari ponsel.

Jumlah perangkat IoT kini sudah melebihi koneksi seluler di Indonesia. Pada 2022, perangkat IoT mencapai 400 juta dan diperkirakan mencapai 678 juta perangkat pada 2025. Sementara pada 2022, jumlah koneksi seluler di Indonesia mencapai 370,1 juta.

Maka tepatlah langkah Samsung yang konsisten menyelenggarakan SIC dengan keterampilan abad 21, sebagaimana pada SIC batch 4 pada 2002/2023. "Tahun ini, upaya kami membawa generasi muda Indonesia lebih fasih dalam mengembangkan inovasi teknologi kembali mendapatkan penghargaan Gold Award untuk untuk kategori Excellence in Provision of Literacy & Education Award dari The 15th Annual Global CSR & ESG Summit and Awards 2023," kata Ennita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement