REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim umroh 1445 Hijriyah telah masuk bulan kedua. Tahun ini merupakan tahun kedua setelah umroh dibuka tanpa pembatasan akibat pandemi Covid-19.
Pemilik travel Turisina Buana atau Tibi Tour, M Firman Taufik, menjelaskan umroh ibadahnya tidak seberat haji, jadi tidak ada persiapan khusus dari segi fisik.
"Kalau dari segi mental kami bekali dengan manasik satu kali di tanah air, dan manasik pemantapan di tanah suci sebelum pelaksanaan umrohnya. Termasuk di dalam manasik di Indonesia kami jelaskan situasi terkini di Saudi, cuaca, kurs, perbedaan waktu, tips barang bawaan, tips manajemen belanja, lalu tips dan trik manajemen waktu agar ibadah tetap nyaman, dan tubuh tetap sehat," ujar dia kepada Republika.co.id, Senin (3/9/2023).
Dari segi dokumen yang harus disiapkan calon jamaah hanya paspor asli, fotokopi KTP, fotokopi KK, pas foto, dan tambahan salinan buku nikah bagi pasangan suami istri.
Firman yang juga Sekjen Himpuh menjelaskan bagi calon jamaah umroh yang baru pertama kali ke tanah suci harus memperhatikan manasik umrohnya. Biasanya, bagi calon jamaah umroh pertama masih buta tata cara umroh dan buta situasi kondisi setempat.
"Ketika manasik kami sertakan visualisasi kondisi Masjidil Haram dan Nabawi agar mereka punya bayangan. Di luar itu mereka cukup patuhi pembimbing ibadah dan pemimpin tur kami," kata dia menjelaskan.
Terkait situasi terkini di Saudi masih berada di musim panas, yang terpenting adalah membawa baju yang tidak terlalu tebal, tetapi tetap menutup aurat.
Firman juga menyarankan calon jamaah membawa kacamata hitam untuk menghalau silau. Selain itu, siapkan payung dan lipbalm. Jamaah juga sangat dianjurkan teratur minum air diupayakan tidak dingin, serta bermasker jika diperlukan karena di musim panas cukup berdebu.
"Sebagai langkah antisipatif jamaah juga kami sarankan membawa sajadah kecil untuk sholat di masjid. Walau ada karpet di masjid, akan jauh lebih higienis di tempat sujud jamaah dengan sejadah yang mereka bawa sendiri. Jamaah dianjurkan membawa obat pribadi, terutama obat-obataan untuk ISPA," kata dia.
Terkai program umroh Tibi Tours, mereka telah melakukan blocking seat penerbangan dan hotel untuk satu musim, dengan target 4-6 keberangkatan per bulan dan 40 orang per grup keberangkatan. Tibi Tour juga bermitra dengan travel agen lokal agar bisa mengeluarkan visa umroh sendiri.