Kamis 07 Sep 2023 09:54 WIB

Viral Warga Kemantren, Malang Meninggal Gara-Gara Festival Check Sound

W meninggal usai melihat festival sound system yang diadakan Yayasan Sunan Kalijaga.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Erik Purnama Putra
Viral warga Desa Kemantren, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, meninggal karena kaget usai menyaksikan pawai check sound.
Foto: Tangkapan layar
Viral warga Desa Kemantren, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, meninggal karena kaget usai menyaksikan pawai check sound.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebuah unggahan di media sosial viral di masyarakat Kabupaten Malang. Unggahan tersebut menyebutkan seorang lansia yang merupakan warga Desa Kemantren, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang meninggal akibat festival check sound yang suaranya menggelegar.

Mengetahui hal tersebut, Kapolsek Jabung Iptu Suyanto dan jajarannya melakukan takziah ke rumah duka di Jalan Suropati, Dusun Krajan, Desa Kemantren, Kecamatan Jabung. Takziah dilakukan juga untuk mengonfirmasi adanya orang meninggal dunia pascakegiatan karnaval pada 31 Agustus 2023.

"Informasi tersebut menyebutkan almarhum meninggal diduga dampak dari suara atau musik sound system," katanya saat dikonfirmasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (7/9/2023).

Sebelum pelaksanaan karnaval/pawai oleh Yayasan Sunan Kalijaga, Polsek Jabung memastikan telah menyampaikan panitia untuk tidak menggunakan pengeras suara secara berlebihan. Pasalnya, cara tersebut dapat mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat setempat.

Dalam kegiatan semacam itu, pihaknya memberikan wawasan kepada  kegiatan untuk lebih memperhatikan kepentingan masyarakat secara umum. Hal itu penting dilakukan agar festival tidak menggangu kamtibmas sehingga kejadian serupa tidak kembali terjadi.

Adapun hasil kunjungan ke rumah duka ditemukan, Yayasan Sunan Kalijaga memang terbukti telah melaksanakan pawai pada 31 Agustus 2023. Dalam kegiatan tersebut, kata Suyanto, terdapat beberapa peserta pawai yang menggunakan pengeras suara dalam bentuk sound system.

Pengeras suara tersebut dimuat dengan kendaraan pikap. Pada saat pelaksanaan kegiatan karnaval, menurut Suyanto, warga bernama W (67 tahun) sedang menyaksikan cucunya yang turut dalam kegiatan tersebut.

Berdasarkan laporan yang diterima, W merasakan sakit dan sesak pada tubuhnya tepat di bagian dadanya saat mendengarkan getaran suara sound system. Tak selang lama dari itu, W pulang ke rumahnya lalu tidak sadarkan diri hingga dinyatakan meninggal dunia.

Keluarga ikhlas...

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement