Senin 11 Sep 2023 09:00 WIB

Bantuan Asing Tunggu Aba-Aba Maroko

Tawaran bantuan mengalir dari seluruh dunia.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Petugas penyelamat melakukan operasi penyelamatan akibat gempa bumi dahsyat di Ouirgane, selatan Marrakesh, Maroko, (10/9/2023).
Foto: EPA-EFE/MOHAMED MESSARA
Petugas penyelamat melakukan operasi penyelamatan akibat gempa bumi dahsyat di Ouirgane, selatan Marrakesh, Maroko, (10/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Bantuan internasional menunggu aba-aba dari Pemerintah Maroko untuk bergerak. Para pejabat Maroko mengatakan, mereka hanya menerima bantuan internasional dari empat negara yaitu Spanyol, Qatar, Inggris, dan Uni Emirat Arab.

“Pihak berwenang Maroko telah secara hati-hati menilai kebutuhan di lapangan, mengingat kurangnya koordinasi dalam kasus-kasus seperti itu akan menjadi kontraproduktif,” kata Kementerian Dalam Negeri dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Tawaran bantuan mengalir dari seluruh dunia. Namun, Maroko belum mengajukan permohonan bantuan internasional seperti yang dilakukan Turki beberapa jam setelah gempa besar awal tahun ini.

PBB mengatakan, mereka memiliki tim di Maroko yang mengoordinasikan dukungan internasional. Rescuers Without Borders mengatakan, sekitar 100 tim yang terdiri atas total 3.500 penyelamat terdaftar di platform PBB dan siap dikerahkan di Maroko jika diminta.

Sementara Jerman memiliki tim yang terdiri lebih dari 50 penyelamat yang menunggu di dekat Bandara Cologne-Bonn. Kantor berita DPA mengatakan, tim penyelamat itu telah dipulangkan karena tidak ada permintaan bantuan dari Maroko.

“Kami tahu ada urgensi besar untuk menyelamatkan orang-orang dan menggali di bawah sisa-sisa bangunan. Ada banyak orang yang sekarat di bawah reruntuhan, dan kami tidak dapat melakukan apa pun untuk menyelamatkan mereka," kata Arnaud Fraisse, pendiri Rescuers Without Borders, yang timnya terjebak di Paris menunggu lampu hijau.

Tim pencarian dan penyelamatan Spanyol tiba di Marrakesh dan menuju ke pedesaan Talat N’Yaaqoub. Menteri Luar Negeri Spanyol, José Manuel Albares mengatakan, pihak berwenang Maroko meminta bantuan kepada Spanyol.

Para pejabat di Republik Ceko telah mengirimkan sekitar 70 anggota tim penyelamat yang terlatih untuk mencari reruntuhan, setelah menerima permintaan resmi dari pemerintah Maroko.  Menteri Pertahanan Ceko, Jana Cernochova mengatakan, tiga pesawat militer disiapkan untuk mengangkut tim tersebut.

Spanyol menyatakan, 56 petugas dan empat anjing pelacak telah tiba di Maroko, sementara tim kedua yang terdiri dari 30 orang dan empat anjing sedang menuju ke sana.  Inggris mengerahkan 60 spesialis pencarian dan penyelamatan dan empat anjing, serta tim penilai medis yang terdiri dari empat orang pada Ahad (10/9/2023). Qatar juga mengirim tim pencarian dan penyelamatannya ke Maroko.

Negara lain yang menawarkan bantuan adalah Turki. Namun hingga Ahad, tim Turki belum juga berangkat karena belum ada permintaan resmi dari Maroko.

“Dua hingga tiga hari ke depan akan sangat penting untuk menemukan orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan,” kata Caroline Holt, direktur operasi global Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), kepada Reuters.

Holt mengatakan, sistem bantuan internasional telah menunggu undangan dari Maroko untuk memberikan bantuan. Dia menambahkan,  bukan hal yang aneh ketika pemerintah menilai kebutuhan bantuan.

Presiden AS Joe Biden mengungkapkan belasungkawa kepada para korban gempa di Maroko. Biden mengatakan, AS siap memberikan bantuan kepada Maroko.

“Kami siap memberikan bantuan apa pun yang diperlukan kepada rakyat Maroko,” kata Biden pada konferensi pers di Hanoi, Vietnam.

Seorang pejabat Amerika mengatakan, sebuah tim kecil ahli bencana yang dikirim oleh Amerika tiba di Maroko pada Ahad untuk menilai situasi. Prancis menyatakan siap membantu dan menunggu permintaan resmi dari Maroko.

 

sumber : Reuters/AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement