REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong industri furnitur nasional ikut terlibat mengisi kebutuhan furnitur di Ibu Kota Nusantara (IKN). Kebutuhan furnitur di ibu kota baru tersebut dinilai sangat besar.
"Harapannya bisa diisi produk-produk dalam negeri. Syukur-syukur bisa mencapai 100 persen produk dalam negeri. Ini menjadi tantangan bagi pelaku usaha furnitur," ujar Teten dalam keterangan resmi yang diterima Republika, Jumat (15/9/2023).
Ia menyebutkan, selain perkantoran, akan banyak juga rumah tinggal termasuk fasilitas lainnya seperti perhotelan yang membutuhkan furnitur. Maka dirinya mendorong UMKM menjadi rantai pasok industri furnitur.
Teten juga menekankan, furnitur merupakan produk unggulan domestik untuk masuk ke pasar global dan pasar domestik. Itu karena, industri furnitur nasional berpotensi besar, mulai dari bahan baku sampai Sumber Daya Manusia (SDM).
"Bahkan dengan potensi budaya yang kuat mengakar di kalangan masyarakat, produk furnitur kita bisa kompetitif di pasar dunia," ujar dia.
Teten berharap para pelaku usaha furnitur dapat mengembangkan model bisnisnya dan menjalin kemitraan dengan industri furnitur di dunia. Menurutnya, dengan bermitra, dari sisi produksi akan ada transfer model bisnis, teknologi, hingga market. Menkop menilai, pelaku usaha harus mengetahui permintaan atau kebutuhan dan selera pasar di negara lain.
Dirinya juga menekankan pentingnya pola kemitraan yang harus dimanfaatkan oleh pelaku usaha furnitur. “Pola partnership harus terus didorong, dan tidak lagi membuat produk sendiri-sendiri, jadi jika ingin masuk pasar global memang harus ada partnership," tegas dia.