Rabu 22 May 2024 22:00 WIB

Indonesia Optimistis Rebut 1 Persen Pangsa Pasar Furnitur Dunia

Untuk capai itu, Asmindo maksimalkan peluang pameran di dalam dan luar negeri.

Pengerajin membuat hiasan dinding dari limbah kayu di Marendra Craft Limbah Kayu, Wirokerten, Bantul, Yogyakarta, Rabu (21/10).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pengerajin membuat hiasan dinding dari limbah kayu di Marendra Craft Limbah Kayu, Wirokerten, Bantul, Yogyakarta, Rabu (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) optimistis Indonesia dapat merebut 1 persen pangsa pasar furnitur dunia.

Dalam acara Furniture Industry Gathering di Jakarta, Rabu (22/5/2024), Ketua Umum Asmindo Dedy Rochimat mengutip data Statista 2024, menyebut potensi pasar furnitur global diproyeksikan mencapai 766 miliar AS (sekitar Rp 12,26 kuadriliun) pada 2024. Apabila Indonesia bisa merebut satu persen pangsa pasar dunia maka industri furnitur Indonesia berpotensi menghasilkan pendapatan sebesar 7 miliar dolar AS (sekitar Rp 112 triliun).

Baca Juga

"Asmindo tetap yakin dan optimistis Indonesia dapat merebut 1 persen pangsa pasar mebel dunia ke depan," ungkap Dedy.

Untuk mencapai target tersebut, Dedy mengatakan Asmindo terus berupaya mendorong peningkatan pasar domestik dan mancanegara melalui berbagai program. Di pasar domestik, Asmindo telah melakukan kerja sama (MoU) dengan PT Bina Karya untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan produk furnitur dan kerajinan anggota Asmindo yang mayoritas adalah usaha kecil dan menengah (UKM).

Sementara itu untuk meningkatkan pasar luar negeri, Asmindo terus mendorong pasar ekspor melalui berbagai pameran, seperti pameran furnitur dan interior Kofurn 2023 di Korea Selatan, Pameran Indeks Dubai 2024, dan Pameran Furnitur dan Desain IFFINA. "Sebetulnya pasar Afrika juga luar biasa. Afrika ada 54 negara dan penduduk 1,8 miliar jiwa," kata Dedy.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan di tengah berbagai tantangan ekonomi domestik dan global, industri furnitur Indonesia menunjukkan performa yang positif.

Ia menyebut data selama lima tahun terakhir (2018-2022) menunjukkan peningkatan ekspor produk furnitur yang cukup konsisten, dengan nilai ekspor pada 2022 mencapai 2,9 miliar dolar AS (sekitar Rp 46,4 triliun), naik dari 2,8 miliar dolar AS (Rp 44,8 triliun) dari tahun sebelumnya.

Teten mengatakan kenaikan ini menunjukkan momentum positif dan optimisme dalam mencapai target ekspor industri furnitur yang ditetapkan pemerintah sebesar 5 miliar dolar AS atau sekira Rp 80 triliun pada 2024.

Asmindo akan kembali menggelar pameran IFFINA di ICE BSD, Tangerang pada 14-17 September 2024. Pada edisi 2023, IFFINA diikuti sekitar 300 perusahaan dan dihadiri oleh lebih dari 10 ribu pengunjung dari 41 negara.

Penyelenggara menargetkan jumlah kunjungan IFFINA 2024 meningkat 50 persen dari tahun lalu. Jumlah transaksi juga diharapkan naik 30 persen dari 200 juta dolar AS (Rp 3,2 triliun) pada 2023 menjadi 500 juta dolar AS (Rp 8 triliun) pada tahun ini.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement