Sabtu 16 Sep 2023 13:48 WIB

Bupati Bandung Barat Hengki Curhat Soal Kemacetan Padalarang ke Jokowi

Presiden Jokowi meminta Hengki untuk segera menyampaikan usulan ke Pramono Anung

Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan. Hengki Kurniawan curhat kepada Presiden Joko Widodo tentang kemacetan yang sering terjadi di wilayah Padalarang
Foto: Edi Yusuf/Republika
Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan. Hengki Kurniawan curhat kepada Presiden Joko Widodo tentang kemacetan yang sering terjadi di wilayah Padalarang

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan curhat kepada Presiden Joko Widodo tentang kemacetan yang sering terjadi di wilayah Padalarang. Curhat itu diungkapkan saat presiden dan rombongan artis melakukan uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung dari Stasiun Halim ke Stasiun Padalarang hingga ke Bandung.

"Saya menyampaikan permasalahan kemacetan yang kerap terjadi setiap pagi dan sore di sepanjang Jalan nasional mulai dari Cimareme hingga Padalarang," ucap dia melalui keterangan resmi yang diterima, Sabtu (16/9/2023).

Setelah menyampaikan keluhan tersebut, ia mengatakan presiden Jokowi meminta dirinya untuk segera menyampaikan usulan (penanganan kemacetan) ke Pramono Anung. Hengki berharap program pengentasan kemacetan dapat segera terealisasikan.

"Beliau (Presiden) meminta saya untuk segera menyampaikan usulan tersebut melalui Pak Pramono Anung. Mudah-mudahan ini dapat segera direalisasikan," ungkap dia.

Dengan kehadiran kereta Cepat Jakarta Bandung, ia meyakini akan berdampak positif bagi pembangunan dan perekonomian daerah. Apalagi potensi yang dimiliki Kabupaten Bandung Barat sangat besar.

"Kami akan segera menindaklanjuti instruksi ini dan segera menyampaikan semua usulan tersebut. Mohon do'anya semoga semuanya berjalan dengan baik," kata dia.

Ia pun meminta bantuan agar dilakukan pelebaran jalan mulai dari Stasiun Padalarang menuju kawasan wisata Lembang. Hengki pun menyampaikan berbagai kendala dan tantangan yang dihadapi di Pemkab Bandung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement