REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Mantan menteri luar negeri Austria Karin Kneissl telah pindah ke St Petersburg, Rusia. Kuda poninya juga ikut diterbangkan dengan pesawat militer Rusia.
Pada 2018, Karin Kneissl, yang saat itu menjabat sebagai menteri luar negeri Austria yang netral, menjadi berita utama karena mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin ke pernikahannya.
Kneissl berdansa dengan Putin di pesta pernikahannya. Hal ini terjadi beberapa bulan setelah sejumlah negara Uni Eropa, kecuali Austria, mengusir sejumlah diplomat Rusia sebagai respons terhadap serangan peracunan terhadap Sergei Skripal di Salisbury.
Kneissl meninggalkan pemerintahan pada tahun berikutnya. Dia adalah seorang tokoh yang sangat kontroversial di negaranya sendiri. Kneissl pindah ke Prancis pada September 2020 dan menjadi kolumnis tamu untuk Russia Today. Media tersebut secara luas dipandang sebagai cabang propaganda Kremlin.
Dalam unggahan di Telegram pada Rabu (13/9/2023), Kneissl mengatakan, dia terkejut karena kepindahannya ke Rusia telah bersifat politis. Kneissl mengatakan dia telah memindahkan buku, pakaian, dan kuda poninya dari Marseille ke Beirut melalui DHL pada Juni 2022 setelah diusir dari Prancis.
Lebanon hanya menjadi tempat tinggalnya sementara. Kneissl melakukan perjalanan ke Rusia setiap enam minggu untuk bekerja. Dia mendirikan sebuah lembaga think tank di Rusia.
“Karena sanksi, tidak ada penerbangan maupun DHL (untuk perpindahan ke Rusia). Oleh karena itu, saya mempunyai pilihan untuk ikut penerbangan dengan transportasi Rusia dari Suriah ke Rusia, dan saya sangat berterima kasih atas hal tersebut," ujar Kneissl, dilaporkan The Guardian, Kamis (14/9/2023).
Menurut laporan situs investigasi, Rusia The Insider, pekan lalu, dua ekor kuda poni Kneissl diterbangkan ke St Petersburg dengan pesawat militer dari pangkalan udara Rusia di Hmeimim, Suriah. Pada Juni, Kneissl meluncurkan Gorki, yaitu sebuah lembaga think tank yang terhubung dengan universitas St Petersburg. Lembaga ini didirikan untuk membantu menentukan kebijakan bagi Federasi Rusia dengan fokus pada Timur Dekat dan Timur Tengah.
Pada 2021, Kneissl bergabung dengan dewan direksi raksasa minyak Rusia Rosneft. Dia mengundurkan diri pada Mei 2022 setelah Parlemen Eropa mengeluarkan resolusi yang mengancam sanksi terhadap orang-orang Eropa yang masih menjadi dewan direksi di perusahaan-perusahaan besar Rusia.