Senin 18 Sep 2023 20:20 WIB

Anggaran Smart City Nusantara Diusulkan Rp 446 Miliar

Pembangunan Smart City Nusantara memiliki dampak turunkan emisi karbon.

Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono menyebutkan bahwa pengembangan Smart City Nusantara pada 2024 membutuhkan anggaran Rp 446 miliar. “Intinya adalah kita ingin membuat satu sistem, satu kebijakan yang solid agar transformasi dari Kota Nusantara sebagai smart city di tahun 2024 dimulainya, kita harapkan di sana sudah ada pusat data yang baik,” kata Bambang saat Rapat Kerja bersama Badan Anggaran DPR RI, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (18/9/2023).

Dalam Raker tersebut, Bambang memaparkan usulan anggaran pembangunan senilai Rp446 miliar itu diperlukan untuk Sistem Digital Pemerintahan senilai Rp146 miliar, Sistem Digital Kehidupan Rp30 miliar, Sistem Transportasi dan Mobilitas Cerdas Rp169 miliar. Selain itu, anggaran tersebut juga digunakan untuk Sistem Digital Sumber Daya Manusia dan Industri sebanyak Rp993 juta, Sistem Sumber Daya Alam dan Energi sebanyak Rp118 miliar, dan Sistem Lingkungan dan Infrastruktur yang Cerdas sebanyak Rp1 miliar.

Baca Juga

Pembangunan Smart City Nusantara memiliki dampak secara nasional utamanya menurunkan emisi karbon, menyediakan lingkungan yang aman, terjangkau, terhubung, mudah diakses, nyaman dan efisien melalui teknologi. Adapun untuk penyelenggaraan kota cerdas tersebut meliputi pembangunan infrastruktur e-governance termasuk superapps, serta pusat kendali data dan komputasi, pengembangan aplikasi kesehatan, pemantauan polusi udara serta sistem keamanan perkotaan.

Selain itu, pembuatan peta jalan sentra industri cerdas, pembangunan sistem dan infrastruktur transportasi dan mobilitas cerdas termasuk Manajemen Lalu Lintas Tingkat Lanjut dan Sistem Transportasi Publik. Serta Pembangunan sistem dan infrastruktur pendukung pemantauan dan pengelolaan air, limbah, hutan dan digitalilasi energi, lalu pengawasan pembangunan sistem bangunan Gedung Cerdas berbasis digital twin.

Bambang juga menyampaikan IKN berupaya dibangun menjadi satu kota yang hijau dengan menggunakan beberapa teknologi untuk menjadikan IKN sebagai kota digital atau kota cerdas.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement