Selasa 19 Sep 2023 15:12 WIB

LPPOM MUI Soroti Pentingnya Ketersediaan Bahan Baku Halal

Jenis produk halal sangatlah banyak.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi Makanan Halal
Foto: dok. Republika
Ilustrasi Makanan Halal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenis produk halal sangatlah banyak, khususnya untuk kategori produk makanan dan minuman. Untuk membuat sebuah produk akhir yang halal, tentu diperlukan bahan baku yang juga halal. Hal ini disampaikan Direktur Kantor Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM) Perwakilan Cina, Mr. Dawood Su, dalam kunjungan Wakil Presiden RI, K.H. Ma’ruf Amin di Kantor Perwakilan LPPOM MUI Shanghai Al Amin Co. Ltd., Shanghai, Cina, pada Senin (18/9/2023) kemarin.

“Kita tahu bahwa asal-usul bahan baku yang paling besar berasal dari hewan, seperti sapi, kambing, babi, berikut dengan organ-organ hewan dan lemaknya. Ketika produk hewan ini digunakan ke dalam obat-obatan, kosmetik, serta makan minuman, akan memengaruhi kehalalan produk. Produk yang halal bisa menjadi tidak halal,” katanya.

Baca Juga

Sejak 16 tahun lalu sampai dengan hari ini, khusus kantor perwakilan China, LPPOM MUI telah mencapai prestasi yang cukup besar. Lebih dari 1.000 perusahaan dan 7.000 jenis produk tersebar di seluruh pelosok Cina.

“Standar halal Indonesia yang sangat ketat ini merupakan suatu sistem jaminan halal yang sudah kami terapkan. Hal ini menjadi awal mula kami dalam membangun kepercayaan sehingga dapat diterima oleh konsumen,” ujar Mr. Dawood Su.

Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin berharap Kantor Perwakilan dapat memfasilitasi perusahaan-perusahaan Cina untuk mendapatkan sertifikat halal dari Indonesia. Ma’ruf Amin juga mengajak LPPOM MUI untuk terus mengampanyekan kepada para pengusaha di Tiongkok agar berinvestasi di Indonesia. 

“Kerja sama antara Indonesia dan Cina di sektor halal diharapkan akan terjalin semakin kuat dan berkelanjutan untuk mendukung perkembangan industri halal pada masa depan. Dengan demikian, hal tersebut akan membawa kemaslahatan, tidak hanya bagi kedua negara, Indonesia dan Cina, tetapi juga masyarakat dunia secara keseluruhan,” kata Ma’ruf Amin.

Saat ini, dia melanjutkan, konsumsi produk halal di Indonesia sangatlah besar didukung dengan populasi penduduk Muslim terbesar di dunia, yakni 230 juta jiwa. Dalam ekspor ke berbagai negara pun produk dari Indonesia akan lebih dipercaya lagi oleh masyarakat Muslim dunia.

Tingkat konsumsi produk dan layanan halal di Indonesia diproyeksikan meningkat sekitar 15 persen tahun 2025, atau kurang lebih 281 miliar dolar AS Kondisi ini menjadikan sertifikasi halal prasyarat gaya hidup halal, karena memberikan jaminan kenyamanan dan perlindungan konsumen atas produk halal. Terlebih, gaya hidup halal kini telah menjangkau populasi dunia, terlepas dari agama atau kepercayaan. Semua produk halal indentik dengan terjaminnya kebersihan, keamanan, dan kesehatan suatu produk. Hal ini tentu akan meningkatkan permintaan dunia akan produk halal ke depan.

Saat ini, Pemerintah Indonesia sedang mengupayakan terwujudnya program sertifikasi 10 juta produk halal 2024. Hal yang perlu menjadi sorotan adalah terciptanya ekosistem halal dari hulu hingga hilir. Bagian hulu inilah yang sedang diupayakan oleh LPPOM MUI. Sehingga, diharapkan adanya kantor perwakilan LPPOM MUI di China mampu mendorong kemajuan industri halal di Indonesia. 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement