REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekuatan capres Prabowo Subianto di Provinsi Jawa Barat (Jabar) sulit diruntuhkan. Saat ini, Prabowo didukung empat tokoh kuat dari Jabar, yaitu M Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi, Deddy Mizwar, dan Iwan Bule.
Hal itu menjadikan Prabowo sangat sulit dikalahkan oleh pasangan Koalisi Perubahan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar. "Kalau bicara Jabar ya akan sulit ditaklukan oleh Anies dan Cak Imin ya untuk kalahkan Prabowo," kata pengamat politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin saat dihubungi di Jakarta, Rabu (20/9/2023).
Ujang melihat, basis suara Cak Imin tidak ada di Jabar. Pasalnya memang Cak Imin diproyeksikan untuk merebut suara di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sehingga untuk merebut suara di Jabar, Anies pun bisa kesulitan menghadapi basis pemilih Prabowo yang ada di Tanah Padjadjaran tersebut.
Terlebih, posisi Prabowo yang memang sudah sangat kuat di Jabar, jika merujuk hasil Pemilu 2014 dan 2019. Ujang menilai, Jabar sudah menjadi wilayah basis massa Prabowo dan Partai Gerindra.
"Jadi kalau basis pedalaman Jawa Barat dalam skema Anies-Cak Imin yang bisa diraih oleh Prabowo karena memang sudah menjadi basis Prabowo sejak 2019," ujarnya.
Bahkan, Prabowo berhasil mengalahkan Presiden Joko Widodo pada Pemilu 2029 di basis pemilih Jabar. Begitu pun Gerindra di pemilihan legislatif unggul di urutan pertama.
Ujang menganggap, capaian itu diproyeksikan terulang kembali pada Pilpres 2024. "Skema Anies dan Cak Imin sangat sulit meraih suara di Jabar. Karena biar bagaimana pun Prabowo masih kuat di Jawa Barat," ujar Ujang.
Hasil survei Polling Institute periode 21-25 Agustus 2023 menempatkan Prabowo bakal meraih hasil signifikan di Jabar dengan torehan suara 35,8 persen, disusul Anies 25,5 persen. Kemudian, survei Voxpol Center pada 24 Juli-2 Agustua 2023 mencatat Prabowo mendapat 41,0 persen dan Anies meraup 39,5 persen.