REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI-- Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, membagikan tips bagi mahasiswa baru untuk menghadapi tantangan ke depan dengan status mahasiswa dan setelah nantinya sehingga siap bersaing.
Wali Kota mengemukakan pentingnya membangun karakter pemimpin dalam diri sejak mahasiswa, sehingga nantinya turut serta mempersiapkan diri menghadapi masa depan.
"Memasuki jenjang kuliah dan menjadi mahasiswa sama halnya dengan memulai tantangan baru. Tentu ini berbeda ketika masih SMA. Saya ingin mahasiswa ini bisa memimpin dirinya sendiri sebelum memimpin orang lain," katanya saat menjadi narasumber pada Bina Inspirasi Motivasi Akademik (BIMA) di Kediri, dalam keterangan, Ahad (24/9/2023).
Wali Kota mengungkapkan ada isu-isu yang sering dihadapi mahasiswa saat ini. Sejak pandemi COVID-19, semua dihadapkan pada era BANI, yakni, brittle (rapuh), anxiety (kekhawatiran), nonlinier (tidak linier), dan incomprehensible (sulit dipahami). Hal tersebut menimbulkan dampak pengelolaan waktu, mengatur skala prioritas, dan masalah kesehatan mental.
"Sekarang zaman sudah berubah begitu cepat. Kalian semua juga harus mau berubah. Jangan cuek terhadap perubahan," kata dia.
Wali Kota Kediri menjelaskan seringkali materi kepemimpinan diterapkan pada organisasi dan mengatur orang lain. Namun, yang terpenting saat ini adalah kemampuan memimpin diri sendiri terlebih dahulu.
Untuk dapat menjadi pemimpin mahasiswa akan menghadapi kondisi dan tantangan, harus belajar mengambil inisiatif, mengatasi hambatan, berkomunikasi dengan baik, serta bekerja secara efektif dan tim. Mahasiswa juga harus memiliki beberapa watak untuk menjadi pemimpin.
Menurut dia, hal itu bisa dimulai dari jujur terhadap diri sendiri, bertanggung jawab, memiliki pengetahuan, keberanian bertindak sesuai keyakinan, kepercayaan diri sendiri dengan orang lain, dan kemampuan untuk meyakinkan orang lain.
"Pemimpin yang ideal adalah dia yang sudah selesai dengan dirinya sendiri. Untuk jadi pemimpin kalian harus punya watak-watak tersebut," ujar dia.
Wali Kota juga membagikan cara menjadi pemimpin di era BANI. Pertama, trans disiplin dengan melihat masalah dari berbagai sudut pandang. Kedua, mau membuka diri. Ketiga, mau memahami perbedaan pendapat dan toleransi. Keempat, kuatkan rasa empati dan kepedulian. Kelima, fleksibel serta mau beradaptasi dengan perubahan.
Untuk memulai menjadi pemimpin bisa dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, mengikuti pelatihan kepemimpinan, membaca buku dan artikel tentang kepemimpinan, serta mengamati pemimpin yang sukses.
"Pemimpin bukan hanya sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar. Melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Serta kepemimpinan itu lahir dari proses internal," kata dia.