REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan telah menerima donasi dari Persebaya Surabaya dan komunitas suporter, Bonek. Donasi sejumlah Rp 100 juta tersebut diberikan kepada Perkumpulan Keluarga Korban Kanjuruhan menjelang laga yang mempertemukan Persebaya melawan Arema FC di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Sabtu (24/9/2023).
Penyerahan donasi ini menjadi bukti nyata kepedulian Persebaya Surabaya, klub legendaris asal Jawa Timur, dan suporter fanatiknya, Bonek, terhadap korban Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada tahun lalu. Donasi tersebut diserahkan langsung oleh Presiden Persebaya, Azrul Ananda kepada perwakilan keluarga korban yang telah diundang khusus ke GBT untuk menerima bantuan tersebut.
Momen haru ini juga disaksikan oleh Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf, Kapolda Jawa Timur, Irjen Toni Harmanto, serta ribuan pendukung Persebaya yang memadati stadion legendaris tersebut. Atmosfer haru dan persaudaraan terasa begitu kental di antara mereka. Hal ini memberikan pesan kuat tentang pentingnya persatuan dan solidaritas dalam sepak bola Indonesia.
Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, yang mendampingi keluarga korban Kanjuruhan menyatakan, pihaknya telah memfasilitasi perjalanan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, Vinsensius Sahri, dan Siti Sofiah dari Kabupaten Malang ke Surabaya untuk menerima donasi ini. Selain sebagai bentuk dukungan, ia juga berharap momen ini dapat menjadi landasan perdamaian bagi seluruh pendukung klub sepak bola di Indonesia. "Harapannya momen ini juga menjadi babak baru bagi perdamaian di antara pendukung sepak bola di Indonesia,” kata AKBP Putu dalam keterangan pers yang diterima Republika.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan, Vincencius Sahri, mengucapkan terima kasih yang mendalam atas bantuan yang diberikan oleh Persebaya dan Bonek. Bersama keluarga korban lainnya, Sahri juga menyatakan kesediaannya untuk menjadi pelopor perdamaian dalam dunia sepak bola Indonesia.
Dia berharap bantuan tersebut bermanfaat untuk keluarga korban Kanjuruhan. Kemudian ini dapat menjadi tunas perdamaian persepak-bolaan dan suporter seluruh Indonesia. "Kita sama-sama Indonesia, maju bersama-sama,” ungkap Sahri.
Menurut dia, momen penting ini menjadi bukti bahwa dunia sepak bola memiliki daya tarik yang kuat untuk menyatukan masyarakat dalam semangat persatuan dan perdamaian. Dia berkata donasi tersebut akan membantu keluarga korban Tragedi Kanjuruhan dan membawa cahaya harapan bagi sepak bola Indonesia.