Senin 25 Sep 2023 17:29 WIB

Masuk Radar OJK untuk Spin Off UUS, Ini Jawaban Maybank Indonesia

Maybank Indonesia mungkin baru melepas UUS dua tahun lagi saat aset mendekati Rp 50 T

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Fuji Pratiwi
Presiden Direktur PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) Taswin Zakaria (kanan) bersama Head Shariah Banking Romy Buchari (kiri) pada saat konferensi pers peluncuran Maybank Shariah Wealth Management, Senin (25/9/2023), di Jakarta.
Foto: Republika/ Dian Fath Risalah
Presiden Direktur PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) Taswin Zakaria (kanan) bersama Head Shariah Banking Romy Buchari (kiri) pada saat konferensi pers peluncuran Maybank Shariah Wealth Management, Senin (25/9/2023), di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini sudah menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12 Tahun 2023 tentang Unit Usaha Syariah (POJK UUS) pada 12 Juli 2023. Regulasi tersebut memuat pengaturan UUS mulai pembukaan, kepengurusan, jaringan kantor, dan pencabutan izin usaha UUS atas permintaan bank umum konvensional (BUK).

Presiden Direktur PT Bank Maybank Indonesia Tbk Taswin Zakaria mengungkapkan, pihaknya sudah mempersiapkan pemisahan UUS sejak setahun yang lalu. Namun, Maybank masih belum melakukan spin off dalam waktu dekat. Berdasarkan laporan keuangan pada kuartal I 2023, aset UUS Maybank Indonesia pada kuartal I 2023 tercatat senilai Rp 39,6 triliun.

Baca Juga

Taswin mengakui sebetulnya sudah melakukan persiapan sejak tahun lalu untuk mengantisipasi undang-undang yang berlaku saat itu. Tanpa mengambil kesimpulan apa-apa, lanjut dia, Maybank Indonesia sudah melakukan persiapan kalau-kalau tidak ada perubahan aturan terkait spin off. Sekarang karena sudah berubah dengan berpedoman aset, Maybank Indonesia pada waktunya sesuai dengan perkembangan aset, kelak akan spin off UUS.

"Kalau sekarang melihat perkembangan pertumbuhan aset, sepertinya kita masih bicara dua atau tiga tahun baru mungkin sudah mendekati ke batas aturan 50 persen atau aset Rp 50 triliun," ujar Taswin saat ditemui di Jakarta, Senin (25/9/2303).