Ahad 01 Oct 2023 17:13 WIB

Erick Thohir yang Jadi Ketum MES, MUI: Semoga Ekonomi Syariah Makin Menggeliat

MUI menaruh harapan atas kepemimpinan Erick Thohir di MES.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) periode bakti 2023-2025 Erick Thohir  saat memberikan sambutan dalam Musyawarah Nasional VI, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Tahun 2023 di Jakarta, Ahad (1/10/2023).
Foto: Republika/Dian Fath Risalah
Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) periode bakti 2023-2025 Erick Thohir saat memberikan sambutan dalam Musyawarah Nasional VI, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Tahun 2023 di Jakarta, Ahad (1/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (ET) kembali terpilih menjadi Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam Musyawarah Nasional (Munas) Ke-VI MES yang diselenggarakan di Jakarta pada Ahad (1/10/2023). 

Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Arif Fahrudin menyampaikan bahwa Dewan Pimpinan MUI mengucapkan selamat atas kembali terpilihnya Haji Erick Thohir sebagai ketua MES.

Baca Juga

"Teriring harapan semoga semakin menambah geliat pertumbuhan dan perkembangan perekonomian syariah baik di tingkat nasional dan global," kata Kiai Arif saat dihubungi Republika, Ahad (1/10/2023).

Kiai Arif mengatakan, semoga ekonomi syariah di masa mendatang dapat secara nyata dan signifikan dalam memperkokoh fundamen dan roda perekonomian nasional. 

"Ekonomi syariah juga bersifat universal dan merakyat, semoga ekonomi syariah terus membersamai rakyat di sektor riil dan memperkuat ekonomi bangsa," ujar Kiai Arif.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) periode bakti 2023-2025 Erick Thohir menyampaikan optimistis target perbankan syariah tumbuh hingga 25 persen dapat tercapai. Tentunya, untuk mewujudkan mimpi tersebut perlu didukung dengan memperbanyak jumlah bank syariah di Indonesia.

"Mungkin (mencapai target 25 persen) makanya kita dorong dulu itu kebijakan bank internasional kalau bisa untuk memisahkan unit usaha syariah (UUS) dan bank konvensionalnya. Sehingga tidak banyak sayap. Kalau dipisahkan akan banyak bank syariah jadinya kan ada persaingan lebih terbuka. Ini yang kita dorong," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Ahad (1/10/2023).

Erick pun mendorong agar lebih banyak lagi unit usaha syariah (UUS) memisahkan diri dari bank induknya dan segera membentuk bank umum syariah (BUS). Langkah ini, menurutnya perlu dilakukan agar perbankan syariah tidak hanya dimonopoli oleh Bank Syariah Indonesia (BSI).

"Harus ada persaingan bank syariah. Saya harapkan bank syariah lain harus besar lagi," ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement